JawaPos.com – Rafael Benitez akan membagi loyalitas ketika Real Madrid dan Liverpool berhadapan di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB.
Benitez terpaksa melakukan itu karena pelatih berusia 62 tahun itu pernah melatih keduanya. Pelatih kelahiran Madrid itu pernah menangani Liverpool dari 2004 hingga 2010, di mana dia memenangkan final Liga Champions 2005.
Dia menjadi terikat secara emosional dengan para penggemar klub selama masa tugasnya di Merseyside dan menyumbangkan 96.000 poundsterling (Rp 1,7 miliar) kepada Hillsborough Family Support Group tak lama setelah dia keluar dari Anfield.
Dia juga berbagi ikatan yang mendalam dengan Los Blancos, di mana dia menghabiskan delapan tahun sebagai pemain di tim muda hingga 1981. Pria Spanyol itu memulai karier kepelatihannya di Real Madrid, memimpin tim pengembangan mereka antara 1986 dan 1995, di mana dia juga menghabiskan satu tahun sebagai asisten manajer tim senior.
Dia akhirnya menjadi pelatih kepala tim senior pada musim panas 2015, namun dipecat enam bulan kemudian. Berbicara menjelang pertemuan Real Madrid melawan Liverpool di Spanyol, dia menulis di Times:
“Kami menghapus defisit tiga gol di Istanbul melawan tim Carlo Ancelotti (AC Milan) pada 2005. Jika Liverpool mencetak gol pertama di Bernabeu, itu bisa terjadi lagi.”
“Semua harapan tidak hilang – saya harus tahu (mengacu pada final UCL Liverpool vs AC Milan 2005). Apakah akan sangat sulit bagi Liverpool untuk membalikkan keunggulan dari Real Madrid di Liga Champions? Ya. Apakah itu tidak mungkin? Tidak. Keajaiban dapat terjadi — seperti yang kita ketahui,” timpalnya.
The Reds harus mencetak setidaknya tiga gol di Madrid setelah kalah 5-2 pada leg pertama di Anfield. Mereka harus termotivasi seperti skuad Liverpool asuhan Benitez saat mengalahkan Milan melalui adu penalti (3-3) di Istanbul pada 2005 setelah tertinggal 3-0 di babak pertama.
“Liverpool menghapus keunggulan tiga gol walau AC Milan asuhan Carlo Ancelotti berada di ujung penerimaan trofi saat itu. Sekarang pertandingan ini berada di ‘separuh waktu’ lagi, di mana Real memiliki keunggulan 5-2, dan Carlo adalah pelatihnya saat menghadapi Liverpool sekali lagi.”
Benitez menggarisbawahi ‘sedikit positif’ untuk Liverpool dalam pertandingan Real Madrid. Menurut Benitez, terhapusnya aturan gol tandang dari kompetisi UEFA merupakan hal positif bagi The Reds melawan Real Madrid.
“Fakta bahwa aturan gol tandang tidak lagi berlaku adalah satu hal positif yang kecil untuk Liverpool. Jika saya bertanya, ‘Bisakah Liverpool mencetak tiga gol di Bernabeu?’, maka saya pikir banyak orang akan berkata, ‘Ya’.”
Tapi, bagaimana dengan nasib Liverpool di bawah kendali Klopp saat ini, apalagi pelatih asal Jerman itu sudah lima kali menghadapi Madrid. Mereka kalah empat kali dan imbang satu kali, dan tidak pernah mencetak lebih dari dua gol melawan mereka dalam satu pertandingan.
Namun, Liverpool pernah mengalahkan mereka dengan skor 4-0 (agregat 5-0) di leg kedua babak 16 besar saat Benitez masih berkuasa sebagai pelatih The Reds pada musim 2008/2009. Apakah itu akan terulang? Kita tunggu saja jawabannya.