JawaPos.com – Menteri Koordinator Bidang Prekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah terus mendorong berbagai strategi untuk pertumbuhan ekonomi nasional, yang kini menyentuh angka 5,31 persen. Strategi itu dengan mengimplementasikan program
perlindungan sosial bagi masyarakat rentan.
Sementara untuk memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global, pemerintah juga melakukan berbagai extra effort pengendalian inflasi melalui forum Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah. Melalui strategi kebijakan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Inflasi Indonesia pada 2022 mampu terkendali pada level 5,5 persen,” kata Airlangga dalam keterangannya, Rabu (15/3).
Airlangga meyakinkan, pemerintah juga akan terus melakukan sinergi antara pemangku kepentingan. Hal ini semata untuk meningkatkan pertembuhan ekonomi Indonesia, pasca pandemi.
“Terutama kemarin antara fiskal dan moneter berjalan secara baik, sehingga dengan demikian kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi,” ucap Airlangga.
Airlangga juga menuturkan, untuk
menjaga momentum pemulihan ekonomi tersebut diperlukan adanya penguatan pada sektor UMKM yang telah menyumbang sekitar 61 persen terhadap Produk PDB. Bahkan, mampu menyerap 97 persen terhadap tenaga kerja, serta terbukti resilien dalam menghadapi krisis.
Ia pun memastikan, Pemerintah telah memberikan dukungan pembiayaan bagi UMKKM melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pada 2023 sebesar Rp 450 triliun yang disertai dengan penambahan target debitur baru, paling sedikit 1,76 juta debitur dan target debitur graduasi penyaluran KUR paling sedikit 2,36 juta debitur.
“Kontribusi daripada Kredit Usaha Rakyat terhadap ekspansi kredit tahun lalu
diperkirakan sekitar Rp 600 triliun atau lebih dari 50 persen itu dari KUR. Ini membuktikan bahwa sektor UMKM itu memiliki resiliensi tinggi,” pungkas Airlangga.