JawaPos.com – Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang mempersiapkan penyaluran bantuan sosial (bansos) beras. Bantuan ini ditargetkan akan disalurkan selama tiga bulan mulai bulan ini hingga Mei 2023.
Febby menjelaskan, nantinya bansos beras ini akan disalurkan kepada sekitar 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing akan menerima beras 10 kilogram per bulan. Adapun saat ini, pihaknya masih melakukan cetak kemasan dan menunggu data pasti penerima dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Persiapan kita adalah hari ini kita sudah cetak kemasan, dan kemasannya khusus bantuan pangan namanya, setiap bulan akan dikeluarkan 210 ribu ton untuk bansos dikali tiga. Jadi, nanti satu keluarga itu tiga bulan akan mendapat 10 kg, 10 kg, 10 kg,” kata Febby Novita di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Ia juga menjelaskan, nantinya data yang akan diperoleh Bulog dari Kemensos akan digunakan dalam penyaluran beras oleh transporter pemenang tender.
“Kami memiliki beras untuk membagikannya, nanti kita akan tender untuk transporternya, tapi datanya masih kami tunggu dari Kementerian Sosial. Karena berasnya dibagikan door to door langsung kepada nama, by name by address,” jelasnya.
Sama seperti Bulog, PT Rajawali Musantara Indonesia atau biasa disingkat RNI dengan bisnis bernama ID FOOD yang memiliki mandat dalam penyaluran bansos telur dan ayam juga masih menunggu kepastian jumlah KPM. Namun, pihaknya menunggu data dari BKKBN.
“Jadi, jumlah KPM yang terakhir kami dapatkan dari BKKBN berdasarkan by name by address yang sudah lengkap, kurang lebih sekitar 2 juta. Tapi apakah nanti finalnya 2 juta, kami masih menunggu fasilitasnya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada sejumlah jurus yang akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan selama Ramadan dan Lebaran 2023. Salah satunya dengan memberikan bantuan beras kepada masyarakat miskin selama tiga bulan.
Selain itu, Airlangga juga menyebut bahwa pemerintah akan memberi bantuan telur ayam beserta daging. Namun, hal tersebut masih akan diatur regulasi khususnya.
“Pemerintah telah memutuskan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan beras selama 3 bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam ini sedang diatur regulasinya,” kata Airlangga dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023, Minggu (5/3).
Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata menyiapkan dana Rp 7,9 triliun untuk program bantuan sosial (bansos) beras untuk masyarakat selama tiga bulan termasuk dengan ongkos membagikannya. Dana ini disebut akan dibayarkan kepada Perum Bulog sebagai penyalur bansos beras.
Adapun dana yang disiapkan untuk bansos telur dan ayam mencapai Rp 460 miliar. Hal ini disesuaikan dengan penagihan yang akan dilakukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Kementerian Keuangan.