JawaPos.com – Selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan mengangkut penumpang dan barang, sektor usaha pertambangan dan perkebunan juga saat ini sangat bergantung pada industri otomotif. Seperti bidang usaha lainnya, pertambangan juga memerlukan armada pengangkut untuk menunjang produksinya.

Sama seperti yang kita jumpai di jalan raya, di pertambangan juga membutuhkan mobil atau truk untuk wira-wiri mengangkut karyawan, logistik dan hasil tambang itu sendiri. Kendaraan di trek pertambangan juga perlu perawatan, sama seperti moda transportasi lainnya.

Hanya saja, ketika digunakan di pertambangan, mobil atau truk biasanya membutuhkan perhatian khusus. Selain spesifikasinya mesti mumpuni dan sesuai dengan kebutuhannya, proses maintenance kendaraan pertambangan juga nggak bisa sembarangan.

Saat temu media di sela-sela Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023, Supply Management Division Head Pamapersada Hendri Guyjaya menerangkan bahwa untuk kendaraan yang digunakan di pertambangan memang butuh perhatian ekstra. Pamapersada sendiri merupakan salah satu entitas usaha Grup Astra yang bergerak di bidang pertambangan.

“Untuk pertambangan itu memang dibutuhkan spesialisasi kendaraan yang beda dari yang lainnya. Kendaraan di tambang itu juga butuh perawatan khusus karena dia lebih capek dari kendaraan lainnya,” ujar Hendri.

Dirinya memberi contoh bahwa dalam hitungan pekan saja misalnya, puluhan ribu kilo meter, atau bahkan lebih medan jalan bisa dilahap oleh truk atau mobil tambang. Hal ini membuat usia pakai komponen atau part pada kendaraan jadi lebih cepat aus.

“Ini mereka (kendaraan tambang) bukan karena jarak yang ditempuhnya jauh makanya lebih capek. Karena ini (kendaraan) bekerja non-stop, full 24 jam, dari satu titik ke titik lain, bolak-balik terus. Makanya penggantian olinya jadi lebih cepat, odo meternya jadi lebih banyak dan penggantian suku cadangnya juga lebih cepat,” lanjut Hendri.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Moses G. Kosasih selaku Bisnis Operation Division Head PT Isuzu Astra Indonesia Motor. Dirinya menjelaskan, selain unit operasional, tantangan besar bisnis pertambangan saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa unit-unit tersebut terawat dan prima saat dipakai bekerja.

Diketahui, saat ini selain merek-merek dari Eropa seperti Scania, Mercedes-Benz, Volvo dan beberapa lainnya, untuk kendaraan berat di pertambangan, merek dari Jepang juga mulai dikenal. Termasuk disini adalah Isuzu yang unit-unitnya banyak digunakan di bidang ini.

Moses menuturkan, perawatan ekstra pada unit kendaraan tambang mutlak diperlukan karena tingkat keausan yang berkali-kali lipat lebih cepat dari pada kendaraan yang digunakan di jalanan biasa.

“Kendaraan niaga biasa mungkin bisa sampai 10 tahun dipakai tanpa perawatan berat. Tapi di tambang, paling lama tiga tahun, sudah harus overhaul. Karena itu tadi, lebih cepat ausnya, lebih cepat harus ganti olinya dan lain-lain,” terang Moses dalam kesempatan yang sama.

Dirinya memastikan, Isuzu Astra yang kini juga berfokus pada bisnis pertambangan memastikan bahwa ketersediaan suku cadang, teknisi andal dan pusat layanan akan siaga mengawal kebutuhan pertambangan. Hal ini untuk menjamin bahwa saat dibutuhkan perbaikan, kendaraan pertambangan tidak akan berhenti terlalu lama karena menunggu teknisi dan spare part

“Oleh sebab itu kami memberikan unit-unit terbaik yang sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan bisnis customer kami. Selain itu juga kamu memastikan bahwa ketersediaan suku cadang ada dimana-mana, teknisi juga bisa stand-by di lokasi,” tandasnya

By admin