JawaPos.com – Pebulu tangkis tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito, harus tersingkir pada babak pertama All England 2023. Shesar tak bisa tampil maksimal saat menghadapi Ng Tze Yong.
Tunggal putra peringkat ke-26 itu tunduk dalam 36 menit dan membukukan skor akhir 9-21, 12-21 dalam perseteruannya kontra pebulu tangkis asal Malaysia itu.
“Pertandingan hari ini kurang maksimal dari saya, hasilnya kurang bagus di lapangan,” kata Shesar setelah pertandingan, melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Shesar tak memungkiri bahwa dia sangat kecewa dengan kekalahannya pada babak awal, apalagi dalam pertemuan perdana kontra pebulu tangkis yang secara peringkat menempati dua posisi di bawahnya.
“Sebenarnya mau menang atau kalah tidak masalah, asalkan kita bisa main maksimal. Tapi, hari ini saya tidak bisa maksimal jadi sangat mengecewakan,” ungkap Shesar.
Shesar pun menyoroti hasil pertandingan di Birmingham dan program latihannya di Pelatnas Cipayung yang kontradiktif. Meski sudah berlatih maksimal dan tekun, namun ternyata hasilnya tidak sesuai harapan.
“Saya rasa persiapan di Indonesia sudah bagus, tapi memang di lapangan tadi permainan saya tidak berkembang. Sementara lawan bermain bagus terutama di pertahanannya. Saya tidak berani melawannya,” katanya.
Sebagai evaluasi, Shesar ingin bermain lebih nyaman meski menghadapi tekanan di lapangan.
Dengan kekalahan Shesar, skuad tunggal putra Indonesia baru meloloskan satu wakilnya ke babak kedua dari penampilan babak 32 besar hari pertama.
Anthony Sinisuka Ginting lebih dulu melalui ujian pertama di turnamen level BWF Super 1000 itu dengan mengalahkan pebulu tangkis asal Thailand, Kantaphon Wangcharoen.
Skuad Garuda masih berpeluang menambah wakilnya dari nomor tunggal putra lewat Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang akan tampil pada babak 32 besar hari kedua, Rabu (15/3/2023).
Sementara Anthony menuturkan bahwa dirinya berpangku pada aspek mental agar sanggup mengatasi setiap hambatan saat bertanding di All England 2023.
Menurut Ginting, mentalitas menjadi kunci bagi setiap pemain yang tampil pada ajang bergengsi di Birmingham, Inggris, tersebut agar bisa keluar sebagai juara.
“Kalau turnamen sudah berjalan seperti ini, yang bisa disiapkan hanya mental dan strategi permainan. Kalau untuk fisik dan lain-lainnya mungkin sudah tidak bisa dibangun. Sejauh ini, persiapan saya sudah cukup baik,” kata Anthony.
Dia tak memungkiri bahwa persaingan di All England berjalan sengit. Sebagai turnamen bulu tangkis tertua di dunia, bisa dipastikan setiap peserta berambisi untuk meraih gelar juara dari ajang bergengsi tersebut.
Bahkan, pebulu tangkis asal Bandung ini mengakui bahwa dirinya membawa ambisi untuk menjuarai turnamen berkategori BWF Super 1000 tersebut. Maka dari itu, dia tak kaget jika ke depan akan menghadapi perlawanan ketat dari lawan-lawannya.
“Bukan hanya saya, semua pemain pasti ingin dapat hasil maksimal apalagi juara di sini. Maka dari itu, semua pertandingan yang saya lalui akan sangat ketat,” tuturnya.