JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses mencapai cakupan Universal Health Coverage (UHC). Terhitung pada 2022, sudah ada 96,89 persen warga Surabaya yang telah di-cover Jaminan Kesehatan Semesta (JKS) atau UHC.
Atas capaian tersebut, pemkot menerima penghargaan UHC Award dari BPJS Kesehatan Pusat. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima penghargaan itu dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada dalam acara UHC Award di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/3).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur atas penghargaan UHC Award tersebut. Dia menjelaskan, sejak pertama kali menjabat, sudah memikirkan soal kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
”Jadi bagaimana supaya warga tidak memikirkan lagi masalah pengobatan, sehingga dapat mengurangi salah satu faktor pengeluaran untuk masyarakat miskin,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Sejak awal menjabat, Wali Kota Eri berkomitmen agar cakupan UHC di Surabaya mencapai di atas 95 persen. Atas capaian itu, pemkot menerima penghargaan UHC Award.
”Matur nuhun (terima kasih) kepada Menteri PMK, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang selalu memberi semangat kepada kami untuk selalu berbuat terbaik kepada umat. Karena salah satu mengurangi kemiskinan dan salah satu pengurangan kemiskinan itu faktornya mengurangi dalam kesehatan,” tutur Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengungkapkan, setiap tahun, pemkot menganggarkan sekitar Rp 480 miliar untuk masalah kesehatan. Saat ini, ketika ada warga Surabaya yang sakit, mereka cukup dengan membawa KTP sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis di rumah sakit.
”Jadi kalau warga yang sakit dan sudah mendapat KTP, cukup menggunakan KTP akan dilayani gratis dan kalau belum ter-cover BPJS di rumah sakit manapun di Surabaya cukup dengan KTP sama saja,” terang Cak Eri, sapaan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Yakni dalam memberikan akses kemudahan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
”Saya berharap dengan program UHC ini, masyarakat Surabaya makin terjaga kesehatan dan kesejahteraannya. Itulah tujuan akhir Pemerintah Kota Surabaya,” papar Eri.
Sementara itu Wapres Ma’ruf Amin memberikan apresiasi atas upaya dan kerja keras pemerintah daerah dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program JKN sebagai salah satu program prioritas nasional.
”Terutama dalam mengintegrasikan jaminan kesehatan daerah ke dalam program JKN serta meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat,” ucap Ma’ruf Amin.
Wapres mengungkapkan, saat ini kepesertaan program JKN tercatat lebih dari 248 juta jiwa. Artinya, sekitar 90,3 persen penduduk Indonesia sudah memiliki perlindungan kesehatan. Sebanyak 60,39 persen peserta JKN, masuk dalam program Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN.
”Ke depan kita harus turut mendukung bersama pencapaian UHC yang ditargetkan RPJMN 2020-2024 itu sedikitnya 98 persen dari total populasi (penduduk) menjadi anggota JKN,” Ma’ruf Amin.
Menko PMK Muhadjir Effendy menambahkan, 22 provinsi, 252 kabupaten, dan 82 kota, telah mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) per 1 Maret. Capaian tersebut harus terus dipertahankan dan ditingkatkan agar seluruh penduduk terlindungi dalam program JKN.
”Kami berharap, capaian ini dapat diikuti provinsi, kabupaten, dan kota lain dalam waktu yang tidak lama,” kata Muhadjir Effendy.