JawaPos.com – Aktivitas sambaran petir di wilayah Jawa Timur meningkat dalam sepekan terakhir. Berdasar data Badan Meteorologi, Klimatologi, Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan, sejak 6–12 Maret terjadi 24.851 kali sambaran petir.
“Paling banyak terjadi di Pasuruan. Hampir mencapai 3.500 kali,” ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan Rully Oktavia Hermawan kemarin (13/3).
Dia menerangkan, jumlah 24.851 kali sambaran petir itu merupakan yang paling tinggi dari sebelum-sebelumnya. Bahkan, dia menyebut merupakan puncaknya. BMKG Pasuruan memang memiliki alat khusus untuk mendeteksi petir. Alat tersebut sering digunakan saat memasuki puncak musim hujan
Menurut Rully, meningkatnya jumlah sambaran petir tersebut seiring dengan pertumbuhan awan-awan hujan yang cukup tinggi. Saat ini merupakan puncak musim hujan. Namun, saat musim kemarau datang, jumlah sambaran petir akan berkurang.
Khusus di Pasuruan, lanjut Rully, saat ini memang merupakan musim hujan dengan pertumbuhan awan yang cukup tinggi. Selain itu, Pasuruan termasuk daerah yang topografinya tinggi. ’’Kejadian sambaran petir di Pasuruan itu tiga kali lipat lebih banyak dari daerah lain,’’ terangnya.
Sambaran petir terdiri atas dua jenis. Yakni, antar-awan ke awan (positive cloud to ground) dan awan ke tanah (negative cloud to ground). Sambaran petir awan ke awan dapat berdampak terhadap penerbangan. Sedangkan awan ke tanah akan berdampak pada kerusakan di darat.