JawaPos.com – Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tinggal 67 hari lagi. Menjelang event bergengsi itu, PSSI berusaha agar semua venue yang dipakai untuk Piala Dunia U-20 steril dari berbagai kegiatan. Termasuk pertandingan sepak bola.
Karena itu, PSSI memilih venue yang tidak digunakan untuk Piala Dunia U-20 saat menggelar pertandingan FIFA Matchday melawan Burundi. Venue yang dipilih adalah Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Stadion itu akan menjadi venue untuk dua pertemuan tim nasional Indonesia melawan Burundi. Pertandingan pertama digelar pada 25 Maret. Lalu, pertandingan kedua dimainkan pada 28 Maret.
’’Pertandingan tersebut digelar dengan penonton sehabis salat Tarawih. Sehingga tidak mengganggu ibadah puasa. Kami harap penonton hadir untuk memberikan dukungan. Sebab, kami menargetkan menang supaya peringkat Indonesia di ranking FIFA naik,’’ tutur Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali di GBK Arena, Jakarta, tadi malam.
Mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) tersebut menilai, pertandingan melawan Burundi akan berjalan ketat. Sebab, sebagian besar pemain Burundi bermain di Eropa. Karena itu, Indonesia akan menyiapkan skuad terbaik.
’’Coach Shin Tae-yong (STY) akan memimpin tim dalam FIFA Matchday. Kami akan turun dengan skuad senior. Dan, di dalamnya juga ada beberapa pemain yang disiapkan coach Indra Sjafri untuk SEA Games 2023 Kamboja,’’ tegas pria asal Gorontalo tersebut.
Para pemain naturalisasi yang sedang berkarier di Eropa juga bakal dipanggil. Yakni, Sandy Walsh, Jordi Amat, dan pemain yang paling baru menyandang status warga negara Indonesia (WNI) Shayne Pattynama. Amali menyebut seluruh proses administrasi Shayne sudah selesai. Termasuk proses kepindahan federasi. ’’Ya, sudah rampung,’’ ungkapnya.
’’Elkan Baggott juga kami harapkan bisa bergabung. Ini kan pertandingan FIFA Matchday. Di seluruh dunia tidak ada pertandingan klub. Secara informal, kami sudah berkomunikasi dengan klubnya. Surat resmi akan segera diurus Sekjen PSSI Yunus Nusi,’’ pungkas Amali.