JawaPos.com – Pelaku industri otomotif optimistis kondisi perekonomian Indonesia akan terus membaik meskipun dunia sedang mengalami resesi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pembelian kendaraan niaga untuk sektor pertambangan, migas, dan perkebunan.
“Sentimen positif sosial ekonomi politik Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan negara-negara luar yang rentan terdampak resesi. Kita bahkan melihat banyak sektor usaha di Indonesia yang mulai hidup dan membutuhkan banyak kendaraan,” ujar CEO PT Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) Anton Rusli usai penyerahan kunci kepada PT Petroflexx Prima Daya.
Menurut dia, pemulihan ekonomi Indonesia masih sangat kuat dan akan terus berlanjut di 2023. Fondasi inilah yang menjadi narasi positif bagi dunia usaha. “Covid-19 berhasil dikelola dan di-manage dengan baik sehingga pemulihan ekonomi terjadi dan kondisi politik Indonesia menjelang pemilu 2024 juga terlihat sangat stabil,” tambahnya.
Karena itu, pihaknya membidik target yang besar untuk penjualan kendaraan niaga sepanjang 2023. Target yang ditetapkan itu bahkan naik dua kali lipat dari pencapaian tahun lalu.”Industri sudah menggeliat dan pasar kendaraan niaga tumbuh. Karena itu target penjualan LCV (light commercial vehicle) kita naikkan,” sebutnya.
“Produk LCV seperti Isuzu D-Max dan MU-X tahun ini ditargetkan bisa terjual 2.500 unit. Ini merupakan target yang lumayan besar, apalagi tahun-tahun sebelumnya penjualan hanya di kisaran 900-an unit,” ungkapnya.
Menurut Anton, potensi pasar LCV masih tergolong besar, sehingga menjadi peluang bagi Isuzu untuk menggarap pasar lebih masif. Apalagi, saat ini, LCV Isuzu baru menguasai dua persen pangsa pasar. “Masih ada sejumlah sektor yang belum pulih. Namun, kondisi di pertambangan, migas, dan perkebunan, pergerakannya baik di 2023,” tuturnya.
Komisaris PT Petroflexx Prima Daya Nuriman Adil mengaku pihaknya baru saja memborong 67 unit Isuzu D-Max di ajang pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2023 di JCC Senayan, Jakarta. Perusahaannya yang bergerak di bidang oil and gas sevices mendapatkan kontrak kerja sama dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
“Dari kontrak tersebut, kita harus segera menyediakan kendaraan double cabin dalam waktu tiga bulan. Akhirnya, kami beli kendaraan disini yang sesuai spek klien karena tenggat waktunya sangat singkat dan harganya juga harus masuk,” tukasnya.
Melihat tingginya animo pelaku bisnis itu, COO Astra Isuzu Yohanes Pratama mengaku optimistis target penjualan tahun ini akan bisa tercapai.”Kami optimistis target penjualan 2.500 unit bisa tercapai. Apalagi pasokan unit kendaraan jauh lebih lancar. Kalau tahun lalu, masih ada kendala supply, kali ini tidak ada lagi,” tegasnya.