JawaPos.com–Selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diberlakukan di Jawa Timur, sebanyak 188 anak-anak dinyatakan terinfeksi Covid-19.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Sjamsul Arief menjelaskan, secara kumulatif terdapat 4.245 anak di Jatim yang terinfeksi Covid-19. ”Suspek secara kumulatif sebanyak 5100 anak-anak,” tutur Sjamsul Arief pada Senin (2/8).
Selama masa menjelang akhir PPKM level 4, yakni sejak 26 Juli hingga 1 Agustus, terdapat 306 anak-anak yang dinyatakan sebagai suspek. ”Total ada 35 anak yang meninggal dunia. Dua di antaranya meninggal kemarin (1/8),” beber Sjamsul Arief.
Dua anak itu, lanjut Sjamsul, dinyatakan mengidap pneumonia. ”Yang pertama berusia 5 tahun. Dinyatakan meninggal setelah terinfeksi pneumonia Covid-19 dan ensefalitis (radang otak). Dirawat di RSUD Jombang,” papar Sjamsul Arief.
Pasien anak yang meninggal kedua dinyatakan Covid-19 dan rheumatic heart disease (RHD) atau rematik jantung. ”Usianya 11 tahun. Dirawat di RSUD Ploso Jombang,” tambah Sjamsul.
Klaster keluarga masih menjadi penyebab terbesar meninggalnya pasien anak-anak karena Covid-19. Gejala awal yang terlihat di antaranya adalah sesak napas dan demam.
”Dari semua kasus, mayoritas datang dari Surabaya. Saya berharap para orang tua dapat lebih berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan,” ucap Sjamsul Arief.
Per Minggu (1/8), terdapat 2.656 pasien di Jawa Timur yang masih dirawat. Sebanyak 6.007 orang di antaranya sembuh dan 320 meninggal dunia.
Angka kumulatif kasus positif Covid-19 saat ini sebanyak 312.092. Dari jumlah itu, sebanyak 239.338 sembuh dan 20.993 orang meninggal dunia.