JawaPos.com – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly terus berusaha melakukan pembenahan lembaga pemasyarakatan (Lapas). Salah satu hal yang menjadi fokus, yakni menghilangkan perspektif lapas yang mengerikan.
Untuk itu, Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) menggelar kegiatan Pekan Olahraga Pemasyarakatan di Lapas Kelas IIa Narkoba Cipinang, Jakarta Timur. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan juga di lapas-lapas seluruh Indonesia.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk menunjukkan pada masyarakat luas, bahwa kehidupan di lapas tak semengerikan seperti yang dibicarakan di luaran,” kata Yasonna baru-baru ini.
Acara Pekan Olahraga Pemasyarakatan ini turut dihadiri 49 duta besar dan perwakilan dari negara sahabat di antaranya Duta Besar Perwakilan Negara ASEAN, Duta Besar Negara Mesir, Venezuela, UEA, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Thailand, Ukraina, Kroasia, Korea Utara, Seychelles, Nigeria, Hungaria, Armenia, Marocco, Italy, Kenya, South Africa, pakistan, Armenia, Marocco, Dominika, Nigeria, Nederland, Singapore, Sudan, Jerman, Negara Mozambique dan lain-lain.
“Melalui kegiatan ini kita juga dapat menunjukkan kepada publik, bahwa Warga Binaan adalah sahabat, saudara kita yang memiliki kesempatan untuk kembali menjadi masyarakat yang baik, berkualitas, taat hukum, dan tidak mengulangi tindak pidana lagi, selaras dengan tujuan dari Sistem Pemasyarakatan,” imbuh Yasonna.
Kepada duta besar, perwakilan Sekretariat ASEAN, dan perwakilan UNODC, Yasonna secara khusus menilai, kehadiran sebagai bentuk kontribusi dan dukungan dari negara sahabat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pemasyarakatan di Indonesia.
Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan, Warga Binaan wajib diperlakukan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sama seperti lainnya. Meskipun mereka memiliki keterbatasan di balik dinding dan jeruji besi, tidak semata menghilangkan hak-hak mereka.
“Di momen ini, kita juga dapat bersama-sama melihat langsung hasil produktivitas Warga Binaan. Kita dapat menyaksikan produk-produk karya mereka memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk di luar, bahkan sejumlah produk tersebut telah diekspor ke berbagai negara,” tegas Yasonna.
“Pemasyarakataan tidak mungkin dapat bekerja sendiri, tentu kami memerlukan support dari stakeholders, terutama Bapak/Ibu yang hadir saat ini, para duta besar negara sahabat yang kami banggakan, dan mitra kerja kami baik dalam maupun luar negeri. Sekali lagi terima kasih atas kolaborasi erat yang telah terjalin selama ini,” pungkasnya.