JawaPos.com – Perusahaan agroindustri Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 294.466 ton per tanggal 10 Maret 2023. Angka ini dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum 136.606 ton yang ditetapkan pemerintah.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan resmi yang diterima menyampaikan, stok tersebut terdiri dari pupuk NPK dan Urea sesuai dengan Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) Nomor 10 Tahun 2022 yang mengalokasikan pupuk bersubsidi hanya untuk Urea dan NPK saja. Adapun rincian stok NPK saat ini sebanyak 258.739 ton, dan Urea 35.727 ton. Pupuk tersebut saat ini berada di gudang lini III,” kata Dwi.
“Setiap pekannya kami memang menyediakan pupuk bersubsidi di atas ketentuan minimum pemerintah, termasuk pascalebaran nanti. Tapi di momen tertentu kami menyiapkan jauh di atas ketentuan tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang tinggi,” imbuhnya.
Pupuk bersubsidi, lanjut Dwi, hanya disalurkan kepada petani yang berhak sesuai kriteria dari Permentan 10/2023. Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), serta menggarap lahan maksimal dua hektare. Regulasi tersebut juga memfokuskan pupuk bersubsidi hanya untuk sembilan komoditas strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
Sementara itu, hingga awal Maret ini, Dwi menuturkan bahwa mereka telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 635.447 ton. Rinciannya NPK 478.520 ton untuk wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta Urea 156.927 ton.
Bebicara soal amanah penyaluran pupuk bersubsidi nasional, Dwi menjelaskan, pihaknya mendapatkan tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 3.123.354 ton atau hampir 40 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi yang dialokasikan Pemerintah. Rinciannya Urea 713.292 ton dan NPK 2.410.062 ton.
“Khusus total target produksi NPK dan Urea Petrokimia Gresik di tahun 2023 sebesar 3.635.800 ton, dengan rincian Urea 975.800 ton dan NPK 2.660.000. Tentu dalam pelaksanannya Petrokimia Gresik menomorsatukan penyaluran pupuk bersubsidi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, baru selebihnya untuk produk komersial,” ujar Dwi Satriyo.
Sebagai informasi total alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2023 sebesar 7,85 juta ton. Yaitu, pupuk Urea 4,64 juta ton dan NPK 3,21 juta ton. Sementara rencana produksi Pupuk Indonesia pada tahun 2023 sebesar 12,3 juta ton, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi.
Selain itu kapasitas produksi Pupuk Indonesia keseluruhan tahun ini juga mendapatkan tambahan sebesar 500 ribu ton melalui Pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda yang dilicensori oleh Petrokimia Gresik dan diresmikan pada Februari 2023.