Daun pandan menjadi salah satu andalan untuk menambah bau khas pada masakan. Mulai dari masak nasi hingga bikin kolak. Para peneliti pun telah membuktikan banyak manfaat daun pandan. Di antaranya, menghalau nyamuk dan antidiabetes.
—
BAU daun pandan wangi berasal dari kandungan minyak atsiri, yang juga banyak dipelajari sejak 2014. Saat itu terdeteksi 95 senyawa dengan unsur utama phytol, squalene, dan pentadecanal. Sebanyak 74 di antaranya adalah senyawa yang baru pertama teridentifikasi. Ada sebuah laporan tentang aroma senyawa 2-acetyl-1-pyrroline (2AP) yang membuat bau harum beras basmati dan beras aromatik lain khas India.
Ada juga tradisi mencampur irisan daun pandan ke dalam santan pada masakan nasi lemak di Malaysia. Tak hanya untuk memasak beras menjadi nasi, tapi bau khas itulah yang membuat daun pandan banyak dipakai secara luas di Asia Tenggara. Utamanya sebagai ’’flavouring agent’’ alami pada produk makanan seperti roti, permen, dan berbagai makanan rumahan.
Misalnya, mencampurkan irisan atau beberapa helai daun pandan wangi saat memasak sayur kari, sup, dan kolak. Karena itu, International Standard Organization, sebuah organisasi yang bermarkas di Jenewa, mengelompokkan pandan wangi ke daftar herbal dan rempah sebagai bahan pangan.
Yang juga menarik adalah penggunaan ikatan beberapa helai daun sebagai pengharum mobil dan pengusir kecoak di Singapura dan Malaysia. Di Malaysia, campuran daun pandan wangi dalam air mandi digunakan setelah melahirkan.
Manfaat bau alami secara turun-temurun itu menjadi kabar yang baik dipandang dari keilmuan aromaterapi. Itu karena uap minyak atsiri langsung terhirup melalui rongga hidung, menuju saraf penciuman, dan diteruskan ke sistem limbik otak. Efek yang ditimbulkan pun bervariasi, seperti menimbulkan ketenangan dan rasa senang.
Nah, rasa senang dan tenang yang dialami secara teratur pasti membantu mengendalikan dan menjaga sistem imun tubuh. Karena itu, kebiasaan mencampur irisan tipis daun pandan wangi dan bahan aromatik lain sebagai pewangi ruangan atau ’’potpourri’’ baik untuk dipertahankan.
Seorang peneliti Indonesia mempelajari pengaruh penyemprotan minyak atsiri daun pandan wangi sebagai antiserangga. Yakni, pada nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah. Minyak hasil destilasi daun disemprotkan ke tangan dalam berbagai konsentrasi.
Hasilnya, makin besar konsentrasi, makin kuat pula daya perlindungan minyak terhadap gangguan nyamuk. Informasi itu membuka peluang bagi pemafaatan minyak atsiri daun pandan sebagai ’’insect repellent’’ alami yang pasti lebih aman dibanding yang berbahan kimiawi sintetik.
Selain bau aromatik, daun pandan mengandung senyawa yang bekerja sebagai antivirus dan antioksidan. Penggunaan secara turun-temurun, antara lain, untuk sakit gigi, rematik, diuretik, antiradang, dan penurun kadar gula darah.
Pandan wangi yang bernama ilmiah Pandanus amaryllifolius dari suku Pandanaceae mudah tumbuh sebagai tanaman hias atau liar. Dengan daun memanjang, tulang daun sejajar dan terlihat menonjol, warna hijau cenderung gelap, permukaan licin, ujung runcing, dan tepi rata.
Pencegah Sindrom Metabolik
Pandan wangi punya khasiat yang tak banyak dibahas, yaitu pencegahan sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kondisi yang ditandai dengan terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan lemak darah tinggi. Kondisi itu menjadi faktor penyebab gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Data statistik pada 2019 menyebutkan bahwa 20–25 persen penduduk dewasa di negara berkembang dan negara maju mengalami sindrom tersebut.
Badan Kesehatan Dunia pun memberi acuan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi sindrom berbahaya itu dengan cara mengendalikan obesitas, tekanan darah, kadar gula darah, kadar trigliserida, dan kadar lemak baik. Berbagai cara penanganan sudah dilakukan, termasuk menggunakan bahan alam. Daun pandan wangi, salah satunya.
Sebelumnya, teh daun pandan wangi dan minuman berbahan pandan pernah diujikan terkait aktivitas antidiabetes. Diketahui kemampuannya dalam menurunkan kadar gula sesudah makan, merangsang pengeluaran hormon insulin, dan menghambat enzim Alpha-glucosidase.
Sebuah percobaan dilakukan melalui pemberian ekstrak air daun pandan wangi pada kelompok tikus yang dibuat mengalami sindrom metabolik. Hasil percobaan itu menunjukkan perubahan, termasuk pengendalian kegemukan lewat pengurangan tumpukan jaringan lemak dan ukuran sel lemak, penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik, kadar gula plasma darah puasa, trigliserida, dan peningkatan kadar kolesterol baik. Diduga, kerja ekstrak air itu berkat kandungan flavonoid dan asam fenolat total.
Data tersebut adalah hasil kerja peneliti Malaysia yang kali pertama disampaikan lewat artikel ilmiah. Hal itu memberi harapan yang kuat bagi pemanfaatan daun pandan yang mudah didapat untuk mencegah kerusakan organ tubuh vital, termasuk jantung dan pembuluh darah. (*)
PENGGUNAAN DAUN PANDAN
Daun pandan wangi aman bagi manusia
Jangan digunakan secara berlebihan
Selain menjadi pengharum ruangan, daun pandan wangi juga dinikmati sebagai teh.
Caranya:
Ambil dua lembar daun berukuran sedang, jangan terlalu tua.
Cuci bersih dan iris.
Masukkan ke panci stainless steel, tambahkan 400 ml air.
Rebus dalam api sedang hingga mendidih. Kecilkan api dan lanjutkan pemanasan selama 10 menit, sampai menjadi larutan berwarna hijau muda.
Kemudian saring, tambahkan madu kalau mau.
Minumlah secangkir dalam keadaan hangat.
Lakukan tiga kali seminggu.
Dari berbagai sumber
*) Prof Dr Apt MANGESTUTI AGIL MS, Guru besar botani farmasi dan farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
YouTube: Kanal Kesehatan Prof Mangestuti