JawaPos.com–Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati mengatakan, transportasi publik di Surabaya menjadi prioritas pembangunan pada 2024. Artinya, butuh keberpihakan anggaran untuk transportasi publik.
Politikus PKS itu menyebutkan, di Semarang, anggaran untuk transportasi masal mencapai 5 persen dari APBD. Sementara itu, APBD Semarang Rp 5,9 T dengan PAD Rp 2,5 T.
”Jika dibandingkan dengan Surabaya yang memiliki APBD Rp 11,3 T dan juga PAD sebesar Rp 6,1 T. Kita bisa melihat anggaran untuk transportasi masal hanya Rp 70 M atau 0,6 persen dari APBD Surabaya,” terang Aning.
Dia berharap pada 2024 bisa mencapai angka sesuai kebutuhan Surabaya untuk sektor transportasi masal. Minimal sama dengan Semarang yang 5 persen APBD.
Perlahan, wajah transportasi masal di Surabaya berbenah. Surabaya meluncurkan Suroboyo Bus. Saat itu, pembayarannya masih dilakukan dengan botol plastik.
Tahun berikutnya, Surabaya kembali kedatangan Trans Semanggi Surabaya (TSS) yang menggunakan skema buy the service. Tahun lalu, akhir Desember, Surabaya mendapatkan tambahan bus listrik eks-G20 di Bali. Sayangnya, bus listrik hingga kini tak juga mengaspal.