JawaPos.com – Nurul Akmal akan menjadi lifter terakhir Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Tiga dari lima lifter yang dikirim berhasil membawa medali.
Mereka adalah Eko Yuli Irawan (61 kg) yang meraih perak serta Windy Cantika Aisah (49 kg) dan Rahmat Erwin Abdullah (73 kg) yang sama-sama meraih perunggu.
Tampil di kelas berat, yaitu +87 kg, Nurul berharap bisa menutup capaian Olimpiade Tokyo dengan baik. Dia akan berlaga di grup A hari ini. Ini juga laga perdana kelas 87 kg dan +87 kg di Olimpiade.
Kabidbinpres PB PABSI Hadi Wihardja menargetkan Nurul bisa masuk lima besar. ’’Melihat pesaing-pesaingnya dalam kelas tersebut, kami akan mengatur strategi agar bisa masuk lima besar,’’ ujarnya.
Saat ini Nurul memiliki angkatan terbaik dengan total 261 kg. Perinciannya, snatch 113 kg serta clean and jerk 148 kg. Hasil tersebut dia raih di Qatar International Cup 2019 lalu.
Sementara itu, dalam turnamen terakhirnya di Kejuaraan Asia 2020, Nurul meraih posisi kelima. Dia membukukan snatch 111 kg, clean and jerk 140 kg, serta total 251 kg.
Nurul memiliki pesaing cukup berat. Seperti Li Wenwen dengan angkatan terbaik 335 kg dan menjadi unggulan pertama. Kemudian, Emily Jade Campbell dengan raihan 276 kg. Serta Charisma Amoe Tarrant dengan angkatan 262 kg.
Meski ketat, Nurul optimistis bisa meraih hasil terbaik. ’’Dalam Olimpiade, tidak ada yang tidak mungkin. Saya sendiri ingin langkah awalnya bisa memaksimalkan enam kali angkatan tanpa gagal. Kalau ada medali, itu bonus,’’ tuturnya.
Pelatih Dirdja Wihardja juga berpendapat demikian. Dia melihat hasil dari Rahmat yang awalnya hanya turun di grup B tetapi bisa meraih perunggu. ’’Peluang sekecil apa pun akan tetap kami kejar. Sambil melihat kondisi dan strategi saat pertandingan nanti,’’ ucap Dirdja.