JawaPos.com- Seorang perempuan lansia ditemukan meninggal di depan emperan toko Pasar Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis (9/3) malam. Saat diperiksa Unit Reskrim Posek Candi, tidak ada identitas apa pun di tubuh jenazah perempuan tersebut.
Jasad Mrs X tersebut ditemukan dua penjaga toko Pasar Larangan sekitar pukul 18.00 WIB, ’’Saat ini jenazah masih di RSUD Sidoarjo,’’ kata Kanitreskrim Polsek Candi Iptu Imam Tarmudzi kepada Jawa Pos kemarin (10/3). .
Dari informasi yang dihimpun, diketahui bahwa Mrs X meninggal akibat korban tabrak lari. ’’Itu sudah saya coba tanyakan ke unit laka polres, katanya memang almarhumah sempat alami kecelakaan,’’ katanya.
Menurut keterangan saksi yang dikumpulkan polisi, korban saat itu jalan kaki di Jalan Raya Waru. Dia kemudian terserempet sepeda motor hingga jatuh. Pelipisnya terantuk batu. Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong. Petugas unit laka yang mendapat informasi langsung mendatangi korban dan memberikan perawatan darurat.
Imam menyatakan bahwa petugas unit laka sempat minta tolong kepada salah satu angkot untuk membawa perempuan tersebut ke rumah sakit. Begitu jalan, perempuan yang diperkirakan berusia 55–60 tahun itu meminta ke sopir untuk diantarkan ke Pasar Larangan dan tidak ke rumah sakit. ’’Dari hasil keterangan sopir angkot tersebut begitu,’’ tuturnya.
Dari keterangan sopir angkot, diketahui saat turun di sekitar Pasar Larangan, saat itu korban masih hidup meski tertatih-tatih saat berjalan. Angkot pun langsung melanjutkan perjalanannya. Ternyata, perempuan itu masih ada di Pasar Larangan, tetapi kondisinya sudah tidak bernyawa.
Perwira berpangkat balok kuning dua itu menyatakan, pihaknya masih berupaya mencari identitas perempuan tersebut. Sempat beredar kabar bahwa wanita itu diduga merupakan warga Sukodono dan bernama Aisyah. Namun, Imam belum bisa memastikan.
Sementara itu, diketahui bahwa saat mengalami laka tunggal, korban mendapatkan luka di pelipis kanannya. Juga, luka memar memerah di kedua sisi dengkul kakinya. Saat ditemukan, korban membawa uang tunai Rp 319 ribu dan seperangkat alat make-up. Diketahui semasa hidup korban memang sering tampak di sekitar Pasar Larangan.