JawaPos.com – PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) terus berinovasi mengembangkan produk-produknya guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pertanggungan risiko, termasuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Direktur Operasional PT BRI Asuransi Indonesia Sony Harsono W.S menuturkan, perjalanan panjang telah dilalui BRINS untuk terus tumbuh dan berkembang sebagai perusahaan asuransi yang sustain di Indonesia. Bahkan pada saat pandemi Covid-19, BRINS tetap mencatatkan rata rata pertumbuhan sebesar 27 persen selama tiga tahun terakhir.
Perusahaan yang telah berdiri sejak 33 tahun lalu ini terus berkontribusi melalui beragam produk asuransi kerugian konvensional maupun yang berbasis syariah sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Kami terus berinovasi mendukung perekonomian melalui produk asuransi umum konvensional dan syariah,” ujarnya dalam acara Festival Literasi Halal 2023 di Aula Fadjar Notonagoro FEB Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Kamis (9/3).
BRINS terus berinovasi dalam hal pengembangan produk agar lebih dikenal oleh seluruh elemen masyarakat. Khusus pelaku UMKM, BRINS memiliki produk Asuransi Mikro Kerusakan Tempat Usaha (KTU) yang preminya hanya sebesar Rp 40 ribu per tahun dengan nilai santunan Rp 5 juta untuk memulai kembali usahanya.
Sementara itu, EVP Bisnis Syariah PT BRI Asuransi Indonesia Eka Indria Sari mengatakan, asuransi merupakan salah satu produk keuangan yang patut dipertimbangkan untuk dimiliki. Produk asuransi dapat menjadi salah satu upaya dalam memproteksi kelangsungan usaha melalui upaya memperkecil resiko yang mungkin terjadi di masa depan.
BRINS memiliki unit usaha yang sesuai dengan prinsip syariah dan memenuhi fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Dalam konsep pengelolaan asuransi syariah, premi yang dibayar tidak seluruhnya menjadi milik perusahaan asuransi, namun sebagian menjadi milik pemegang polis (Dana Tabarru’) dan sebagian lagi menjadi milik perusahaan (Dana Ujroh).
’’BRINS Syariah memiliki 27 produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diantaranya lini usaha properti, kendaraan bermotor, kredit, kecelakaan diri, dan lainnya,” lanjut Eka.
Wakil Dekan Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni FEB Unair Dr Wisnu Wibowo SE MSi mencatat di Indonesia terdapat 229 juta populasi muslim. Jumlah itu setara 12,7 persen dari total populasi muslim di dunia. ”Diperkirakan, pada 2050 nanti di Indonesia ada 256 juta populasi muslim,” jelasnya.
Festival Literasi Halal 2023 dibuka kemarin (9/3) di Aula Fadjar Notonegoro FEB Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Event tersebut merupakan besutan Jawa Pos, Bank Indonesia (BI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair, serta BRI Insurance Syariah (BRINS). Hadir sebagai peserta, para mahasiswa, lembaga kemasyarakatan, dan pelaku UMKM.
’’Tak hanya di Surabaya, Festival Literasi Halal 2023 juga bakal hadir di beberapa kota lain, mulai dari Semarang, Solo, hingga Jogjakarta,” ungkap Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Leak Kustiyo.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak berkomitmen mempercepat perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pemahaman masyarakat. (ree/c6/wir)