JawaPos.com – Bank Indonesia (BI) berkolaborasi dengan Jawa Pos dan Universitas Airlangga menggelar Festival Literasi Halal sebagai bagian dari mendorong akselerasi peningkatan indeks literasi ekonomi syariah Indonesiadi Surabaya kemarin (9/3).
Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini diselenggarakan bekerja sama dengan otoritas terkait seperti Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), BRI Insurance (BRINS), dan berbagai pemangku kepentingan lain, baik akademisi maupun praktisi di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Arief Hartawan menyampaikan, kegiatan Festival Literasi Halal diharapkan dapat mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah. Termasuk penerapan gaya hidup halal yang melibatkan para milenial.
’’Misalnya, mulai dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang jelas kehalalannya, menggunakan jasa perbankan syariah, lalu berpakaian dengan memenuhi kaidah syariah sehingga berdampak pada bertambahnya penggunaan barang dan/atau jasa yang sesuai prinsip syariah oleh masyarakat,” ungkap Arief.
Guna mempercepat peningkatan literasi ekonomi syariah serta penguatan ekosistem ekonomi syariah (halal), Arief menyebutkan dua hal penting yang perlu dicermati. Pertama, perlunya peningkatan literasi ekonomi syariah, khususnya untuk mendukung penerapan halal lifestyle. Berbagai program dan kegiatan dapat dilakukan.
Di antaranya, penguatan sinergi literasi ekonomi syariah dengan grup media, penajaman materi literasi ekonomi syariah, dan perluasan keterlibatan berbagai pihak serta saluran komunikasi literasi ekonomi syariah dalam berbagai platform, termasuk media digital dan program/kegiatan yang melibatkan berbagai komunitas.
Kedua, memperluas kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak di dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah (halal), antara lain, dilakukan dengan sinergi program seperti kawasan halal, SDM halal, dan traceability halal bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), BPJPH, dan kalangan perguruan tinggi.
’’Sinergi terkait ekosistem halal yang kami fokuskan tahun ini adalah halal dari sisi hulu, yakni di rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU), sehingga mempercepat terbentuknya ekosistem produk halal pada rantai berikutnya jika sisi inputnya sudah terpenuhi kehalalannya,” lanjut Arief.
Sementara itu, Ketua Tim Sistem Informasi Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) Nurhanudin memaparkan, sejak terbitnya UU Nomor 33 Tahun 2014, sertifikasi halal diselenggarakan oleh pemerintah. ’’Di pasal 4, disebutkan bahwa produk yang beredar dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikasi halal, baik berupa barang atau jasa,” terangnya.
Ketua Pusat Kewirausahaan dan Relasi Industri Universitas Airlangga Dr Tri Siwi Agustina menyebutkan bahwa potensi bisnis syariah cukup besar. ’’Tantangannya, UMKM harus paham keinginan pasar, produksi yang mumpuni, dan memastikan kehalalan bahan baku dan produk,’’ lanjutnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berkomitmen mempercepat perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur. Menurut dia, festival ini menjadi kesempatan untuk menciptakan dampak berkelanjutan bagi penyebaran literasi ekonomi syariah.
Festival Literasi Halal tahun 2023 merupakan bagian dari program penguatan sinergi literasi ekonomi syariah dengan grup media, dalam hal ini bersama Jawa Pos. Bertempat di Aula Fadjar Notonegoro Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Kampus B, Surabaya, Festival Literasi Halal dimeriahkan lebih dari 300 peserta yang datang dari pelaku usaha/UMKM, asosiasi, organisasi masyarakat, mahasiswa, dan masyarakat umum.
’’Bukan hanya di Surabaya, Festival Literasi Halal 2023 juga bakal hadir di beberapa kota lain, mulai Semarang, Solo, hingga Jogjakarta,’’ ungkap Direktur Utama PT Jawa Pos Koran Leak Kustiyo. (als/ree/c12/wir)