JawaPos.com – Bahkan pada Stormbringer, album yang mereka rilis pada 1974, Deep Purple sudah menerawang jauh. Beranjak tua, berkelana, dan selamanya I’ll always be a soldier of fortune.
Vokalis David Coverdale dan gitaris Ritchie Blackmore yang menulis hit abadi Soldier of Fortune tersebut memang sudah tak lagi bersama band legendaris yang dibentuk di London, Inggris, pada 1968 itu. Tapi, ”penerawangan” mereka terbukti. Deep Purple terus berkelana.
Termasuk ke Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta malam ini, tempat mereka akan dipertemukan lagi dengan band legendaris tanah air yang juga membuka konser mereka di Jakarta pada 1975: God Bless.
Hampir setengah abad berlalu, wajar kalau kemudian Ian Paice, satu-satunya personel orisinal Deep Purple, mengaku lupa tentang pengalaman manggung di Jakarta kala itu. ”Yang jelas, situasi saat ini lebih menyenangkan. Banyak hal yang sudah berubah. It’s always great to be back seeing everyone again (Selalu menyenangkan bisa bertemu dengan semua orang lagi),” paparnya dalam jumpa pers di Surakarta kemarin.
Demikian lama Deep Purple berkelana. Melahirkan begitu banyak hit, mencetak sederet rekor, dan memengaruhi sangat banyak musisi di seluruh dunia, baik dalam penulisan lirik, penataan aransemen, pemilihan sound, maupun gaya bermain.
Juga tentu telah sering band pelantun Smoke on the Water itu mengalami perubahan formasi. Yang akan tampil malam ini dikenal sebagai formasi Mark XI yang dimulai sejak September 2022. Selain Paice yang menjaga drum, ada Roger Glover (bas), Ian Gillan (vokal), Don Airey (kibor), dan Simon McBride (gitar).
Direktur Utama Rajawali Indonesia Tovic Raharja menyatakan, meski sama-sama tidak lagi muda, Deep Purple maupun God Bless tetap energik di tahap persiapan. Di luar panggung, dua band rock legendaris itu pun terbilang tak rewel untuk urusan rider.
Namun, dia mengakui, proses menjemput Deep Purple harus dikawal khusus. ”Sangat wajar kalau mereka mendapat special treatment sejak mendarat di bandara karena mereka sudah cukup berumur,” tegas Tovic.
Sementara itu, penggagas Rajawali Indonesia Anas Alimi mengungkapkan, ada fenomena tak biasa di penjualan tiket konser Deep Purple: tiket VIP habis lebih dulu. ”Biasanya, kalau untuk (konser) rock, festival yang habis duluan,” paparnya.
Anas menilai, itu amat mungkin dipicu faktor banyaknya penonton senior. ”Akhirnya kami siasatin dengan mengurangi festival dan membuka kelas tribun seated,” lanjutnya.
Anas menjelaskan, untuk konser tersebut, God Bless maupun Deep Purple punya durasi tampil yang cukup panjang. God Bless diperkirakan manggung selama 80–90 menit, sementara Deep Purple dijadwalkan tampil minimal 90 menit.
Vokalis Ian Gillan menyatakan, persiapan konser berlangsung seperti biasanya. ”Kami bakal membawakan set list terbaik dari lagu-lagu yang kami punya dan bakal banyak improve di panggung. Singkatnya, we’ll have fun on stage (kami akan bersenang-senang di panggung),” ungkapnya.
Basis Roger Glover menjelaskan, di tiap manggung, Deep Purple dan penonton akan ”bagi tugas”. Termasuk dalam konser hari ini.
”Tugas kami tampil dengan baik sebagai apresiasi usaha kalian untuk datang dan menonton kami. Tugas kalian besok (hari ini) mudah, datang dan bersenang-senanglah,” lanjutnya.
God Bless juga sudah melakukan persiapan matang. Vokalis Achmad Albar menyatakan, penampilan kedua bersama Deep Purple bakal jauh berbeda dengan yang pertama. ”Beda repertoire, beda set list, beda personel juga,” imbuhnya.
Sayangnya, di konser hari ini, band yang bakal berusia 50 tahun pada 5 Mei mendatang itu tampil dalam formasi tak lengkap. Basis Donny Fattah harus digantikan Arya Setyadi.
Donny masih menjalani pemulihan pascaoperasi jantung. ”Sudah setahun ini jadi stuntman Mas Donny. Mohon doanya agar beliau lekas sembuh,” ujarnya.