JawaPos.com – Warga Nagari Lubuk Gadang Utara, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) resah. Ternak mereka menjadi korban terkaman harimau sumatera. Diduga binatang buas itu melintas untuk mencari mangsa pada malam hari.
Kerbau milik warga yang diterkam itu terjadi pada Sabtu (6/3). Meski begitu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar meminta warga tidak usah resah dan panik. Sebab, harimau itu hanya datang sementara.
“Muncul sementara saja. Saat ini sudah tak ada kemunculan Harimau Sumatera,” kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono seperti dilansir Antara, Kamis (9/3).
Ardi Andono mengatakan, tim dari BKSDA Sumbar telah ke lokasi tempat diduga kemunculan Harimau Sumatera di Jorong Koto Rambah, Nagari Lubuk Gadang Utara, Kecamatan Sangir, pada Minggu (7/3/2023). Tim itu datang sehari setelah kejadian ternak warga diterkam.
Namun, sesampainya di lokasi, kedatangan Tim BKSDA ditolak oleh pemilik ternak karena menduga harimau tersebut sengaja dilepaskan oleh BKSDA, mengingat tahun lalu kejadian serupa pernah terjadi. “Kami memberikan pengertian kepada warga,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Nagari Lubuk Gadang Utara Joni Pardilo mengatakan, warga telah kembali melakukan aktivitas ke ladang setelah informasi kemunculan harimau. “Warga tidak resah karena tidak ada yang melihat langsung (harimau),” ujar Joni Pardilo.
Dia menceritakan, dua kerbau yang diterkam harimau sumatera itu milik Wil. Satu ekor mati, satu lainnya luka-luka. “Kata orang BKSDA kandang itu memang dekat dengan di wilayah jelajah harimau tersebut,” katanya.
Joni menyebut, kandang kerbau milik Wil memang tidak jauh dari batas hutan.
Dia menyebutkan informasi dari BKSDA jumlah harimau yang muncul diperkirakan hanya seekor. “Kami nanti koordinasi dengan BKSDA jika harimau tersebut muncul kembali,” ujarnya.