JawaPos.com – Pemerintah hanya menetapkan dua di antara sembilan jenis pupuk yang mendapat subsidi. Salah satu yang tidak disubsidi adalah jenis SP36. Padahal, pupuk itu sangat berpengaruh terhadap rendemen padi.
Karena itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengusulkan ke pemerintah pusat agar pupuk tersebut masuk dalam daftar pupuk bersubsidi. Hal itu disampaikan Khofifah saat berdialog dengan para petani di sela-sela panen raya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban, Rabu (8/3).
Dalam momen tersebut, perwakilan petani menyampaikan keluh kesahnya perihal pupuk bersubsidi. ’’Kami sudah menyampaikan hal ini kepada Pak Presiden,’’ katanya di hadapan para petani.
Khofifah menjelaskan, saat ini dari sembilan kategori pupuk yang ada, hanya dua jenis pupuk yang bersubsidi. Akhirnya sebagian petani tidak menggunakan pupuk SP36.
Efeknya, rendemen padi sebagian petani di Jatim bawah 70 persen karena tak menggunakan pupuk jenis itu. ’’Kami berusaha agar ini terwujud. Demi meningkatkan hasil panen petani,’’ ujarnya.
Hingga kini, Jatim masih berstatus salah satu lumbung pangan nasional. Berdasar prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret–April 2023, Jatim akan surplus beras sebesar 1,13 juta ton.
Sementara itu, dalam panen raya kemarin, Khofifah hadir bersama Bupati Tuban Aditya Halindra. Total padi yang dipanen mencapai 7,6 ton dari luasan lahan tanam 140 hektare.