JawaPos.com – Buntut insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberhentikan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi.
Dedi mengakhiri tugas yang diembannya sejak 3 Mei 2021.
Selanjutnya, jabatan direktur penunjang bisnis Pertamina akan dirangkaptugaskan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono. Erry bertugas sampai diangkatnya direktur penunjang bisnis Pertamina yang definitif.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menuturkan, pihaknya menjalankan kebijakan sesuai dengan keputusan menteri BUMN. ”Kami sebagai perusahaan mengucapkan terima kasih atas dedikasi tenaga dan pikiran beliau selama memangku jabatan tersebut,” kata Fadjar.
Menanggapi perombakan di jajaran direksi Pertamina tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo) Anggawira mendukung kebijakan perbaikan. Terutama pada aspek health, safety, security, and environment (HSSE). Sebab, kebakaran objek milik Pertamina tidak kali ini saja terjadi. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat ada enam kilang dan depo PT Pertamina yang terbakar.
”Saya rasa, dengan berbagai insiden yang terjadi ini, harus ada tindakan dengan mengeluarkan kebijakan atau terobosan masif untuk mengatasi persoalan HSSE. Ini tidak hanya berlaku untuk Pertamina, tapi juga untuk seluruh pelaku industri gas dan minyak bumi,” ungkap Anggawira.
Dia menekankan perlunya buffer zone atau zona penyangga di setiap depo BBM. Sebab, depo BBM merupakan area berbahaya yang di sekelilingnya terdapat zat-zat yang mudah terbakar. ”Buffer zone itu sebagai sabuk pengaman di area depo BBM berada. Adanya buffer zone merupakan bagian dari aspek HSSE di sekitar wilayah tangki timbun yang rentan dengan risiko kebakaran,” terang dia.
Lahan di sekeliling lokasi depo BBM, kata dia, bisa dibebaskan dan dimanfaatkan sebagai area penghijauan.
Sementara itu, terkait dengan relokasi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa belum ada keputusan pasti. Yang jelas, Presiden Joko Widodo telah memerintah Menteri BUMN Erick Thohir dan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi untuk mencari alternatif. ”Masih dipertimbangkan banyak pilihan, apakah relokasi (warga) atau deponya yang harus pindah,” ujarnya di kantor Kemenko PMK.
Muhadjir menilai perbedaan pandangan antara Erick Thohir dan Menko Marves Luhut Pandjaitan terkait dengan relokasi sebagai hal yang wajar. Perbedaan pendapat itu bertujuan mendapatkan pandangan terbaik.
Seperti diketahui, Erick sempat mengungkapkan rencana pemindahan depo Pertamina ke tanah milik Pelindo. Sementara, Luhut bersikukuh agar warga yang tinggal di wilayah buffer zone Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang yang harus dipindahkan.