JawaPos.com – Dalam momentum Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini, Rabu (8/3), artis Velove Vexia angkat bicara tentang adanya ketidak-setaraan dan kurangnya penghormatan antara laki-laki dan perempuan dalam ruang lingkup rumah tangga.

Hal ini berakibat pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang masih marak terjadi di tanah air, tidak terkecuali di kalangan selebriti. Relasi yang tidak setara, merasa paling dominan, paling merasa benar, dan kurangnya penghormatan terhadap pasangan, dianggap tidak sehat dalam sebuah hubungan.

“Tentu prihatin ya. Tapi KDRT nggak semua tentang perempuan meskipun mayoritas perempuan yang jadi korban. Mungkin karena perempuan lemah, nggak boleh ngomong, dikasari. Harusnya kita bisa setara,” kata Velove Vexia di bilangan Kota Casablanka Jakarta Selatan, Rabu (8/3).

Ketika berada dalam situasi tidak sehat dimana terjadi relasi yang tidak setara, dia menyarankan untuk perempuan lebih berhati-hati. Karena menurut Velove Vexia, hal itu rentan mengabaikan hak-hak perempuan diabaikan dan bisa mengakibatkan terjadinya KDRT atau kekerasan dilakukan orang terhadap pasangannya.

“Please jangan berada dalam lingkungan yang nggak sehat itu. Kalau bisa perlu cari pertolongan,” katanya.

Velove Vexia mengatakan, perempuan masa kini harus semakin sadar akan hak-haknya. Seperti hak perempuan untuk berbicara, menyampaikan pendapat, hak merasa nyaman, dan lain-lain. Hak-hak perempuan, katanya, harus terus diedukasi kepada kaum hawa agar mereka memahami hak-haknya.

“Karena budaya di Indonesia secara turun temurun mendudukkan perempuan lebih lemah,” jelas Velove Vexia.

Dalam rentang waktu 5 tahun belakangan, dia menilai, sebenarnya terjadi kemajuan mengembirakan dialami kaum perempuan dimana mulai banyak dari mereka yang sadar akan hak-haknya. Sebagai sesama perempuan, Velove Vexia mengaku bangga atas kemajuan tersebut.

“Karena aku aktif soal woman empowerment dari dulu, tentu aku senang banget dalam 5 tahun terakhir sudah beda banget ya. Sekarang awareness tentang equality, woman empowerment jauh lebih tinggi. Semakin banyak perempuan sadar bahwa kita punya hak. Kita harus perjuangkan hak-hak kita, dan kita harus saling mendukung sesama perempuan,” paparnya.

 

By admin