JawaPos.com–Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat angka penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU terus mengalami penurunan meski tak signifikan.
”BOR (bed occupancy ratio) ICU 70 persen. Data hari ini (1/8) turun terus setiap hari meski tidak terlalu signifikan,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin selaku ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor seperti dilansir dari Antara di Cibinong, Bogor, Minggu (1/8).
Menurut dia, angka keterisian tempat tidur ICU itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sepekan terakhir yang masih di atas 88 persen. Total ketersediaan ada 157 tempat tidur (TT) ICU khusus pasien Covid-19.
Ade Yasin juga mencatat, ada penurunan jumlah keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) khusus pasien Covid-19. Yakni menjadi 61,49 persen.
Pada pekan lalu, keterisian tempat tidur RS khusus pasien Covid-19 masih di angka 77,51 persen dari total ketersediaan 1.971 tempat tidur. Penurunan tingkat keterisian tempat tidur juga terjadi di dua pusat isolasi pasien Covid-19 milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
”Di Cibogo pada pekan lalu terisi empat tempat tidur dari total 60 tempat tidur, kini nihil alias tak terisi. Kemudian di Kemang pada pekan lalu terisi 37 tempat tidur dari total 84 tempat tidur, kini terisi 27 tempat tidur,” terang Ade Yasin.
Dia berharap agar kondisi penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor terus membaik. Sehingga, pemerintah bisa melakukan sejumlah pelonggaran pada peraturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Bupati menyadari ketatnya peraturan PPKM akan mempengaruhi kondisi perekonomian daerah. Sebab, mobilitas masyarakat serba terbatas.
”Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa. Terutama yang bertumpu pada sektor ekonomi sekunder dan tersier,” ujar Ade Yasin.