JawaPos.com– Kecelakaan yang melibatkan rombongan wisata pelajar terjadi lagi. Selasa (7/3) pagi, bus pariwisata asal Jakarta mengalami kecelakaan di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo. Tepatnya, di perempatan Pasar Lumbang. Bus bernopol nopol D 7849 AQ itu menabrak enam kendaraan secara beruntun.
Tidak ada korban jiwa. Namun, akibat kejadian tersebut, lima korban luka-luka. Penumpang bus yang berjumlah 51 orang selamat. Termasuk satu sopir dan dua kernet. Kendaraan yang menjadi korban tabrakan semuanya ringsek. Termasuk bus, juga ringsek di bagian depan.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo, sekitar pukul 11.00 WIB, Bus Pariwisata Adiputra Gracia baru turun dari wisata Gunung Bromo di Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Bus itu membawa rombongan pelajar kelas XI MA Al-Azhar Asy-Syarif, Jakarta Selatan. Mereka rekreasi ke Bromo, sekaligus study tour ke Universitas Brawijaya, Malang.
Ada dua bus yang mengangkut rombongan wisata pelajar tersebut. Bus pertama membawa 30 penumpang. Bus ini berangkat lebih dulu. Lalu, bus kedua di belakangnya dengan 51 penumpang. Termasuk satu sopir dan dua kernet. Bus kedua itulah yang kecelakaan. Bus itu dikemudikan Masur Wahyudin, 65, warga Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Bandung.
Ditemui di Mapolsek Lumbang, Masur mengaku bahwa saat berangkat kondisi bus normal. Bus berangkat dari hotel di kawasan Bromo sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian, rombongan hendak melanjutkan perjalanan study tour ke Universitas Brawijaya. “Semua normal, termasuk saat mesin dipanasi,” katanya sembari menundukan kepala.
Setelah satu jam perjalanan, bus sampai di Jalan Raya Lumbang. Tepatnya di perempatan Pasar Lumbang. Karena kondisi jalan menurun, Masur pun mengurangi kecepatan dengan mengerem bus. Nahas, ternyata rem bus tidak bisa difungsikan alias blong. Bus pun melaju kencang dan hilang kendali.
“Saya coba rem, tidak bisa. Saat itu posisi berada di gigi tiga. Saya paksa masuk ke gigi dua dengan harapan dapat mengurangi kecepatan. Namun, seperti slong. Persneling masuk ke gigi dua, tapi bus malah tambah kencang,” ucap Masur.
Sementara itu, di depan bus kondisi lalu lintas sedang ramai. Sebab, memang berada di areal Pasar Lumbang. Banyak kendaraan dan warga yang menyeberang juga. Untuk menghindari banyak korban, Masur pun banting setir ke kiri. Tapi, malah menabrak tukang parkir pasar dan anaknya. Yaitu, Irwanto, 28 dan Citra, 8, yang berdiri di kiri jalan atau barat jalan.
Tidak berhenti di situ. Bus lantas menabrak mobil boks Colt Diesel nopol N 9564 CF di kiri jalan. “Selanjutnya saya tidak ingat menabrak apa saja. Saya saat itu hanya berusaha sebisa mungkin membuat bus berhenti. Sampai akhirnya sekitar satu kilometer, baru bus berhenti setelah menabrak sepeda motor,” terangnya.
Begitu bus berhenti, Masur turun dari bus untuk mengecek sepeda motor yang ditabraknya. Ternyata, bus itu melindas motor Honda Beat yang dikendarai seorang pelajar SMP. Yaitu, Winda, 15, warga Tandonsentul, Kecamatan Lumbang, yang merupakan pelajar SMPN 1 Lumbang. Bocah di bawah umur itupun mengalami luka-luka.
Masur langsung lemas melibat korban tersebut. Dia mengaku segera mencari polsek terdekat agar tidak sampai diamuk massa. “Saya bukan lari, tapi saya jalan hingga pasar. Terus tanya warga polsek terdekat. Akhirnya, saya ngojek ke polsek untuk mencari perlindungan juga,” imbuhnya.
Tidak lama berselang, petugas pun datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa korban yang mengalami luka-luka, langsung dirujuk ke rumah sakit. Yakni, RSUD dr Mohamad Saleh Probolinggo dan RSUD Tongas.
—
Lima Korban Kecelakaan Bus Pariwisata
- Winda, 15, warga Tandonsentul, Kecamatan Lumbang
- Muhammad Riski Arifin, 28, warga Kota Probolinggo
- Irwanto, 28 dan Citra, 8, warga Purut, Kecamatan Lumbang
- Muhammad Choiril Anwar, 26, warga Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.