JawaPos.com- Penanganan banjir di wilayah Kelurahan Asemrowo, Surabaya, berlanjut. Pengecekan lokasi oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya kembali dilakukan. Salah satu solusinya, sebuah rumah pompa baru segera dibangun dengan lokasi di Jalan Tambak Dalam Baru.
Kepala DSDABM Surabaya Lilik Arijanto kemarin (6/3) menyatakan, lokasi banjir di wilayah Kelurahan Asemrowo, tepatnya di seputaran RW 8, sudah dicek. Menurut dia, solusi yang paling tepat adalah membangun rumah pompa.
Lahan yang akan digunakan telah ditentukan. Yaitu, di sekitar area Jalan Tambak Dalam Baru. Desain serta perumusan anggaran tengah dibuat. Pihaknya menargetkan, pada Mei pengerjaan mulai berjalan. ”Memang di sana banyak lahan sengketa. Tapi, untuk titik lokasi pembangunan rumah pompa, nggak ada masalah. Lahan yang digunakan milik Pemprov Jawa Timur,” jelas Lilik.
Selain di Asemrowo, tahun ini lima rumah pompa baru akan dibuat. Yakni, di Undaan, Wonorejo, Bulak, Pagesangan, dan Kebraon. Pembangunannya masuk kategori skala besar. ”Saat ini jumlah rumah pompa yang beroperasi sebanyak 67 unit. Dan, tahun ini pembangunan kami berfokus pada titik-titik di tengah kota,” ungkapnya.
Pada 2024, pembangunan rumah pompa bakal difokuskan di wilayah pesisir laut. Misalnya, di Greges, Tambak Langon, dan Kalianak. Sebab, lokasi tersebut rawan banjir. Baik karena hujan maupun pasang air laut. ”Dengan rumah pompa, keluar masuknya debit air dapat diatur,” tutur Lilik.
Selain banjir, hujan deras membuat volume sampah meningkat. Belasan ton sampah berada pada rumah pompa di kawasan Surabaya Utara. Misalnya, Rumah Pompa Tambak Wedi, Jeblokan, Kenjeran, dan Krembangan.