JawaPos.com – Film ‘Panduan Mempersiapkan Perpisahan’ dibintangi oleh Daffa Wardhana dan Lutesha. Film arahan sutradara Adriyanto Dewo tersebut menggambarkan tentang petualangan cinta antara Daffa dan Lutesha memerankan tokoh Bara dan Demi yang terjebak dalam cinta situationship.
Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa itu cinta situationship ? Hubungan jenis ini mirip dengan kondisi Friends with Benefit (FWB). Namun bedanya, jika FWB tidak boleh melibatkan perasaan dan emosi, cinta situationship saling mengakui perasaan akan tetapi tidak mau memiliki kejelasan status.
Di film ini, ada banyak hal yang menunjukkan bahwa ternyata hubungan dua orang yang saling sayang tidak selalu berakhir manis. Tokoh Bara yang diperankan oleh Daffa Wardhana menunjukkan sisi laki-laki introvert dan puitis yang benar-benar jatuh hati pada sosok Demi.
Meski harus menjalin hubungan jarak jauh, Bara menyimpan harapan suatu saat hubungan ini bisa sampai ke jenjang lebih serius bersama Demi. Sayangnya harapan itu tidak berjalan mulus dalam realitasnya. Sebab, Demi yang merupakan wanita bebas memiliki pandangan bertolak belakang dari Bara.
Kendati Demi merasakan kenyamanan bersama Bara, tapi bukan berarti ia harus buru-buru membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Perbedaan ini yang kemudian membuat mereka memutuskan untuk berpisah.
Daffa Wardhana mengungkapkan, film ini cukup spesial bagi dirinya. Sebab film ini akan mengingatkan kita bahwa hubungan tidak selalu berakhir sesuai keinginan kita. Selain itu, lanjutnya, film ini juga memperlihatkan sisi mellow seorang laki-laki.
“Film ini akan menunjukkan sisi bahwa laki-laki juga bisa memiliki perasaan kebingungan dan kekosongan karena ditinggalkan, bahwa laki-laki juga bisa ditinggalkan,” kata Daffa Wardhana dalam keterangan tertulis diterima JawaPos.com, Senin (7/3).
Selain mengangkat cerita tentang cinta situationship, film ini juga memiliki keistimewaan lain
karena disajikan dengan puitis dan dikemas dengan sinematografi yang unik. Film ini memberikan penggambaran akan dua waktu yang berbeda.
“Kita memakai mode berwarna untuk masa lalu dan blackand white untuk menggambarkan masa depan. Di mana biasanya film-film lain kebalikannya,” tambah Daffa.