JawaPos.com- Jalan Raya Masangan Wetan, tepatnya di sisi barat perempatan Gedangan di Desa Keboansikep, Gedangan, Sidoarjo, tergenang air kemarin (6/3). Jalan yang terendam sepanjang 200 meter. Diduga, genangan itu merupakan luberan dari Sungai Mangetan Kanal di sisi jalan tersebut. Ketinggian air sekitar 15 hingga 20 sentimeter.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono mengatakan, sebenarnya tanggul sungai tersebut cukup tinggi. ’’Tapi karena volume air penuh, sungainya tidak bisa menampung hingga meluber ke jalan,’’ kata Dwi.
Setelah diidentifikasi, Dwi menyebut ada sejumlah penyebab. Pertama, di area hulu sungai seperti di Kecamatan Tarik, Balongbendo, dan Krian sudah musim panen. Air yang biasanya dialirkan ke saluran irigasi sawah ternyata ditutup. ’’Petani belum koordinasi sehingga air meluncur ke bawah,’’ katanya. Karena itu, debit air yang dialirkan ke timur, termasuk di Gedangan, semakin banyak.
Kedua, sungai di Kecamatan Tarik yang menuju Mangetan Kanal juga baru selesai dinormalisasi. ’’Sehabis dinormalisasi, tekanan airnya jadi semakin tinggi,’’ katanya. Dwi mengatakan, air yang mengalir ke Sidoarjo berasal dari dam Kapajaran di Kecamatan Tarik. Lantas, dialirkan lagi ke Mangetan Kanal untuk mengalirkan air di sisi utara dan tengah Sidoarjo serta Porong Kanal untuk mengalirkan air di selatan Sidoarjo.
Masing-masing saluran itu memiliki enam pintu air. Saat kebutuhan air tinggi, pintu air di saluran tersebut hanya dibuka sebagian. Misalnya, pintu air di Mangetan. Karena terjadi banjir di Gedangan, pihaknya kemarin hanya membuka satu pintu air di Mangetan. ’’Satu pintunya itu pun hanya dibuka setengahnya, tidak dibuka penuh. Kalau hujan deras, seluruh pintunya ditutup,’’ katanya.
Pengaturan pintu air di hulu itu bertujuan agar tidak sampai banjir di hilir. Jika masa panen, harus ada pengaturan di pintu air dulu, baru petani bisa menutup saluran irigasi yang masuk ke sawah mereka.
Selain mengatur pintu air, untuk segera mengurangi genangan di Gedangan, pihaknya membuka saluran irigasi di Desa Ngares Rejo, Kecamatan Sukodono. ’’Di Ngares Rejo ini dibuka untuk membagi air ke lahan lainnya,’’ katanya. Di area tersebut belum panen. Dengan begitu, air yang mengalir ke Gedangan semakin sedikit.
Dengan sejumlah upaya itu, dia menyebut maksimal delapan jam ke depan, dihitung sejak kemarin siang, air di Gedangan segera surut. Di area yang tergenang saat ini, pihaknya tidak sampai melakukan pemompaan. Hanya menunggu air surut. Pengerukan juga tidak dilakukan karena kondisi Mangetan Kanal di area tersebut sudah dalam.