JawaPos.com – Di segmen komersial PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), pemegang merk Mitsubishi Fuso di Indonesia memperkenalkan Fuso Fighter X Euro 4 Mining Equipment versi kedua. Truk yang masuk ke dalam kelas Medium Duty (MDT) ini mengalami beberapa ubahan meskipun minor.

Fighter X Euro 4 yang mempunyai spesifikasi untuk kegiatan tambang di versi 2 ini mendapatkan 5 hal penyempurnaan dari Fighter X Euro 4 Mining Equipment. Fitur ini akan mempengaruhi faktor ketahanan, keamanan, hingga kenyamanan driver saat berkendara.

Kelima penyempurnaan tersebut diantaranya penggunaan ban dengan alur ‘Lug‘, bemper depan dengan jarak ruang lebih tinggi, area bawah truk seluruhnya warna hitam, klakson yang lebih keras, kaca film sebagai standar, dan visor samping untuk menghalau air hujan.

Hal ini dilakukan agar Mitsubishi Fuso Fighter X dapat dengan mudah serta nyaman untuk digunakan melewati medan offroad. Produk anyar yang dijadikan amunisi tahun ini yang merupakan truk 6×4 bertenaga 270 PS.

Sangat cocok menyasar market batubara saat ini bagus, bukan hanya demand di pasar dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Apalagi, ada kebijakan pemerintah untuk hilirasi komoditas tambang di dalam negeri seperti tembaga, mangan, nikel, dan sebagainya. Tentu kebutuhan truk pendukung juga akan bertambah.

Selain KTB menghadirkan Fuso Fighter X Mining Equipment Versi 2, produsen berlogo tiga berlian ini memasang target akan merebut 45% pasar di segmennya. Seperti diketahui target ini jauh di atas penguasaan pangsa pasar sepanjang 2022 lalu yaitu sebesar 41,1%.

Menurut Duljatmono selaku Sales and Marketing Director PT KTB di acara Media Gathering Mitsubishi Fuso di Jakarta, Senin sore (6/3) mengungkapkan bahwa di 2023 ini tren penjualan kendaraan komersial di Indonesia bakal meningkat.

“Setidaknya ada dua alasan yang menjadi pendorongnya. Pertama seiring dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mobilitas masyarakat semakin meningkat. Kondisi ini akan membawa dampak naiknya permintaan barang-barang konsumsi, sehingga sektor jasa logistik juga naik,” kata Duljatmono.

Alasan kedua adalah, paralel dengan membaiknya perekonomian nasional yang berdapak dengan sejumlah sektor yang ikut menggeliat. Misalnya pertambangan, perkebunan, hingga industri pengolahan. Kondisi seperti ini sudah terjadi pada 2022 lalu, dan tren seperti itu diyakini masih berlanjut di 2023.

“Kami mempredksi kalau tahun ini [2023] permintaan kendaraan komersial mencapai 102.993 unit atau meningkat 10% dibandingkan tahun 2022 yaitu sebanyak 93.381 unit,” tambah Duljatmono.

Sebagai informasi di tahun 2022 Mitsubishi Fuso berkontribusi 41,1% ke total penjualan kendaraan komersial atau sebanyak 38.397 unit. “Kami menargetkan di tahun ini ada peningkatan menjadi 45% dari market share kendaraan komersial atau sebanyak 46.346 unit pada tahun ini,” pungkas Duljatmono.

Bukan hanya target saja, KTB juga terus mengembangkan layanan yang terintegrasi, diantaranya optimalisasi produk dan penjualan, after sales service dan digitalisasi layanan. Berbicara digitalisasi, layanan berbasis teknologi yang terbaru yakni MyFuso juga diluncurkan yang memudahkan konsumen untuk mengetahui lebih banyak tentang produk Fuso.

By admin