JawaPos.com – Pemerintah memutuskan akan melakukan pemindahan Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo usai terjadinya kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) tersebut.

Komisaris Pelindo Jodi Mahardi mengatakan lokasi yang bisa digunakan untuk lokasi baru Depo Plumpang, yakni lahan seluas 32 hektare dengan dua wilayah di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Bahkan kata dia, lahan tersebut sudah ditawarkan ke Pertamina oleh Pelindo sejak 2 tahun lalu.

“Lahannya di Kalibaru. Itu sebetulnya sudah ditawarkan oleh Pelindo sejak dua tahun lalu,” kata Jodi kepada awak media di Kemenko Marves, Senin (6/3).

Jodi menerangkan, lahan yang disiapkan Pelindo merupakan tanah reklamasi yang sudah siap digunakan dari sisi infrastruktur. Menurutnya, jika pemerintah serius memindahkan Depo tersebut ke lahan Pelindo, Pertamina hanya membutuhkan lahan pengembangan pertama di luar terminal sekitar 30 hektare.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan bahwa pemerintah dan PT Pertamina (Persero) sepakat untuk melakukan relokasi atau pemindahan Depo Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke tanah milik Pelindo.

Menurut Erick, keputusan ini merupakan solusi bersama yang telah dibahas dalam rapat internal BUMN sebagai bentuk memberi perlindungan dan keamanan bagi masyarakat. Namun, ia menyebut bahwa tanah Pelindo baru siap dibangun pada akhir tahun 2024.

“Kami sudah rapatkan bahwa kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo, kita sudah koordinasi dengan Pelindo itu lahannya siap dibangun pada akhir tahun 2024,” kata Erick Thohir usai rapat internal bersama dengan Direktur PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Senin (6/3) sore.

Ia menjelaskan, pembangunan depo di tempat baru akan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai dengan 2,5 tahun. Oleh sebab itu, maka secara efektif Depo Plumpang akan resmi pindah sekitar 3,5 tahun mendatang atau sekitar awal tahun 2027.

Adapun pemindahan ini dilakukan guna menjamin keselamatan masyarakat. Sebelumnya, akibat dari terbakarnya pipa penerimaan Depo Plumpang sebanyak 19 orang meninggal dunia dan 49 warga mengalami luka-luka.

By admin