
Hal itu disampaikan Menteri Hanif saat memimpin kegiatan aksi bersih pasar di Pasar Atas Cimahi, Sabtu (22/2/2025).
Hanif mengatakan kejadian itu telah menelan lebih dari 150 korban jiwa dan menghilangkan dua kampung atau desa, karena timbunan sampah.
“Sudah hampir 20 tahun sejak musibah itu terjadi, tetapi sepertinya belum ada yang mampu mengingatkan kita semua untuk memperbaiki tata kelola pengelolaan sampah di seluruh Indonesia,” kata Menteri Hanif.
Seluruh pihak, kata Hanif, tidak hanya pemerintah daerah harus serius dalam mengelola sampah.
Dia pun menekankan bahwa Kota Cimahi harus menjadi ikon penyelesaian sampah nasional, mengingat dari peristiwa inilah lahir Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Menurut dia, undang-undang ini menjadi tonggak penting dalam mengatur tanggung jawab pengelolaan sampah, yang sebelumnya belum memiliki landasan hukum yang jelas.
“Sebelumnya, tidak ada satu pihak pun yang memiliki mandat jelas dalam pengelolaan sampah.”