beritaterkini. co. id-TABANAN | Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan ramai dikunjungi para wisatawan, menjelang menjelang akhir tahun 2024.
Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Ulun Danu Beratan mengalami kenaikan drastis hingga menembus 2.800 orang dibandingkan sebelum 23 Desember 2024 jumlah kunjungan wisatawan rata-rata 1.500-1.700 orang.
Jika dibandingkan bulan November 2024 lalu, jumlah kunjungan wisatawan mengalami kenaikan yang sangat signifikan mencapai 80 persen.
Demikian disampaikan Agus Teja Saputra selaku Humas DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, saat diwawancarai awak media, Senin, 30 Desember 2024.
“Setelah 23 Desember 2024, itu naik drastis berkisar 2.500-2.800 orang. Di awal tahun baru 2025 dengan adanya liburan panjang ini, kita targetkan di angka 3.000 orang,” kata Agus Teja.
Bahkan, kunjungan wisatawan didominasi Wisatawan Domestik (Wisdom), yang terbanyak berasal dari Jawa Timur.
Sementara, wisatawan asing atau mancanegara didominasi oleh India, disusul Australia, yang sebelum pandemi justru didominasi China.
“Kalau tamu asing, kita di bulan Desember ini turun sekitar 10 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Rata-Rata sekarang di angka 800-900 orang, jika bulan sebelumnya di angka 1.000-1.200 orang wisatawan asing,” kata Agus Teja.
Untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, pihaknya berupaya mengadakan acara khusus setiap akhir tahun, yang disebut Pementasan Seni Budaya Ulun Danu Beratan.
Tak tanggung-tanggung, Pementasan Seni Budaya ini menampilkan Tari Kecak yang menceritakan tentang sejarah Ulun Danu Beratan.
“Kita juga di tahun ini memperkenalkan Tari Kecak Ulun Danu Beratan yang memang ceritanya berbeda dengan Tari Kecak pada umumnya yang ada di Bali, itu khusus bulan Desember ini, kita perkenalkan,” urainya.
Meski belum ada penambahan spot, Agus Teja mengakui perlu adanya pembaharuan spot-spot foto, agar jumlah kunjungan wisatawan meningkat.
Namun, jika dibandingkan tahun 2023 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Ulun Danu Beratan mengalami penurunan yang tidak begitu signifikan, hanya berkisar 10-20 persen.
“Jika cuaca tidak begitu berpengaruh di bulan Desember ini, karena itu sama dengan tahun-tahun sebelumnya, cuma kita antisipasi dengan jasa penyediaan payung,” terangnya.
Penurunan jumlah kunjungan wisatawan disebabkan oleh sejumlah faktor, yakni adanya pemecahan tujuan para wisatawan untuk berwisata ke obyek wisata, sehingga mereka adanya sejumlah pilihan untuk berlibur ke tempat wisata lainnya.
“Jika tahun lalu, mungkin karena terdampak pandemi, orang-orang masih bosan di rumah. Setelah pasca pandemi, mereka jalan-jalan usai pemulihan ekonomi,” tambahnya.
Soal parkir kendaraan, pihaknya tidak melakukan perluasan areal parkir, tapi memanfaatkan jasa staf untuk lembur, yang disebarkan di areal parkir.
Tak hanya itu, areal parkir juga diatur sedemikian rupa, agar daya tampung kendaraan bisa lebih banyak.
“Areal parkir kita masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya cuma kita tempatkan beberapa staf untuk lembur,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Agus Teja berharap, jumlah kunjungan wisatawan ke DTW Ulun Danu Beratan terus meningkat, supaya target terpenuhi sepanjang liburan Natal dan Tahun Baru 2025.
“Semoga di awal tahun baru 2025 ini, antara tanggal 1-2 Januari 2025 bisa terpenuhi target jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3.000 orang,” pungkasnya. (kyn).
Artikel Kunjungan Wisatawan Ke DTW Ulun Danu Beratan Tembus 2.800 Orang Jelang Akhir Tahun pertama kali tampil pada Berita Terkini.