JEMBRANA, beritaterkini.co.id | Pemkab Jembrana berencana merevitalisasi bangunan pasar umum negara pada bulan Agustus tahun ini.

Pasar terbesar di kabupaten Jembrana itu akan dikemas lebih moderen dan lebih tertata, guna mengakomodir kebutuhan pedagang maupun konsumen.

Revitalisasi menggunakan pembiayaan dari pemerintah pusat. Karena itu rencana relokasi pedagang telah disiapkan selama proses pembangunan berlangsung.

Hal tersebut terungkap saat rapat kordinasi dipimpin Bupati Jembrana I Nengah Tamba serta dihadiri Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna dan beberapa pimpinan OPD terkait, Kamis 1 Juni 2023 di Rumah Jabatan Bupati Jembrana.

Dalam rapat kordinasi tersebut juga disebutkan dua tempat relokasi pedagang, yakni pasar Ijo Gading dan Lapangan Dauhwaru, Kec. Jembrana.

Rencananya Pemkab Jembrana akan mulai melaksanakan sosialisasi kepada para pedagang terkait relokasi para pada Senin, 5 Juni 2023 mendatang.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, relokasi sementara ini akan berlangsung kurang lebih selama 6 bulan selama proses pembangunan pasar Umum Negara.

Setelah itu, para pedagang dapat kembali berjualan di pasar tersebut dengan kondisi pasar yang tentunya lebih bersih dan nyaman.

Bupati Tamba juga meminta pedagang bisa memaklumi rencana pemerintah daerah ini karena juga dimanfaatkan untuk pedagang.

“Rencana relokasi sekitar enam bulan, karena kita akan membangun pasar yang lebih bagus, lebih nyaman dan elegan,” terang Bupati Tamba.

Relokasi para pedagang di pasar umum Negara rencananya akan di mulai pada tanggal 14 Juli hingga 30 Juli 2023 ke pasar Ijo Gading dan Lapangan Dauhwaru.

Sedangkan untuk pedagang pasar Senggol, akan direlokasi di halaman pasar Ijo Gading dan Jalan Gunung Agung, Negara. Mereka dapat mulai berjualan pada 10 Juni 2023.

“Pasar itu mulai dikerjakan per 1 Agustus 2023 dan relokasi selesai pada 30 Juli 2023. Mungkin di bulan Desember teman-teman pedagang bisa kembali ke pasar umum Negara,” ujar Bupati Tamba.

Pihaknya mengatakan revitalisasi pasar Umum Negara sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern dimana kebersihan dan kenyamanan menjadi faktor penting.

Dijelaskan pula, revitalisasi pasar umum Negara tidak menggunakan APBD Kabupaten Jembrana, melainkan didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat. Biaya diperkirakan mencapai Rp 145 Miliar.

Ia pun yakin bahwa nantinya kabupaten Jembrana akan sering dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu, pasar juga bisa menjadi objek menarik yang bisa dikunjungi.

Bupati Tamba menuturkan pasar umum Negara nantinya akan dilengkapi dengan tempat rekreasi maupun area terbuka yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bersantai.

“Ke depan, Jembrana akan semakin maju dan semakin banyak dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Pasar juga menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi , Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana I Komang Agus Adinata menjelaskan, kedua tempat relokasi memiliki daya tampung yang berbeda.

Untuk lapangan dauh waru diestimasi mampu menampung 356 pedagang.
Sedangkan daya tampung Pasar Ijogading terdiri atas 66 kios serta 82 los.

Dengan jumlah pedagang di pasar negara yang rencana direlokasi mencapai 700 pedagang, tentu masih ada kekurangan. Pihaknya akan mencarikan solusi lebih detil lagi dan mendata kembali karena dari jumlah itu ada juga pedagang yang berniat berdagang dirumah selama relokasi.

“Juga kita siapkan relokasi tambahan dengan memanfaatkan dana CSR senilai 250 juta serta sisa lelang nanti,” terang Adinata.

Pihaknya juga menjelaskan akan ada sosialiasi lebih lanjut diikuti pedagang pada 5 juni nanti. Sosialisasi terkait detil DED dan amdal akan diikuti pedagang secara langsung dan online.(ded)

Artikel Revitalisasi Pasar Umum Negara Diperkirakan Telan Anggaran Rp 145 Milyar, Pedagang Siap Direlokasi pertama kali tampil pada Berita Terkini.

By admin