JawaPos.com – Dalam detik-detik kritis itu, yang ada di benak Abdul Haris yang penting selamat dulu. Sebab, kereta api Turangga jurusan Bandung–Surabaya sudah kian dekat dan truk gandeng yang dia kendarai tak kunjung bisa dinyalakan mesinnya.
Melompatlah pria 39 tahun asal Tulungagung, Jawa Timur, tersebut. Dia selamat, tidak dengan truk gandeng S 9007 UW yang dia kendarai yang mogok di palang pintu KA Jatipelem, Jombang, Jawa Timur, pada Kamis (30/3) dini hari itu.
Bodi depan truk pengangkut muatan pakan ternak seberat 15 ton dari Surabaya menuju Tulungagung itu hancur dihajar KA yang dimasinisi Miftahul Huda. Bak gandengan depan terseret KA hingga sejauh 1 kilometer dari lokasi kejadian.
“Hancur yang depan, gandengan belakangnya utuh,” kata Haris kepada Jawa Pos Radar Jombang kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Sopir tidak terluka, masinis juga selamat. Sementara kereta api, yang terlihat tiga rodanya anjlok dan tidak bisa berjalan. Anjloknya roda juga merusak bantalan rel,” terang Ipda Anang Setiyanto, Kanitgakkum Satlantas Polres Jombang, saat dikonfirmasi.
Dari olah tempat kejadian perkara, kecelakaan itu dipicu masalah yang dialami truk saat melintasi rel. “Dugaannya, truk gagal mesin saat menyeberang sehingga mogok dan tertabrak kereta,” tambah Anang.
Akibat kejadian tersebut, kereta api tertahan dua jam lebih di lokasi kejadian sebelum akhirnya dievakuasi sementara ke Stasiun Sembung, Jombang.
“Kondisi lokomotif tidak bisa berjalan sehingga kita evakuasi menggunakan lokomotif lain ke Stasiun Sembung sebelum melanjutkan perjalanan,” tegas Supriyanto, manajer humas PT KAI Daop 7 Madiun.