JawaPos.com – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mewakili suara masyarakat dan pegiat energi terbarukan akan terus mendukung program pemerintah untuk mempercepat terciptanya ekosistem kendaraan listrik sebagai sarana transportasi jalan yang ramah lingkungan di Indonesia.

Dukungan ini disampaika untuk mendukung PLN dalam menyukseskan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, salah satunya dengan mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Salah satu kunci keberhasilan adopsi atau migrasi kendaraan listrik tersebut adalah ketersediaan infrastruktur berupa electric vehicle (EV) charging, ini bisa untuk kendaraan roda empat atau juga roda dua dan juga ada yang menyediakan baterai,” kata Ketua Umum METI Wiluyo Kusdwiharto pada acara webinar bertajuk ‘Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik untuk Akselerasi Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia’ pada Selasa (28/03).

Namun, Wiluyo mengatakan, METI perlu mendorong seluruh stakeholders, termasuk PLN untuk bisa menjamin dan menyediakan ekosistem EV tidak hanya berupa kendaraan listrik tetapi juga fasilitas pengisian dayanya.

Menurutnya, kehadiran ekosistem kendaraan listrik ini sangat penting agar masyarakat tidak segan-segan untuk beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.

“Pertumbuhan electric vehicle ini harus didukung oleh ekosistem yang sangat bagus, hingga komponen sparepart harus dipersiapkan, ketika ekosistem sudah tercipta dengan baik maka masyarakat tidak segan untuk berpindah ke kendaraan listrik,” kata Wiluyo.

Wiluyo mengatakan, saat ini data penggunaan listrik meningkat sehingga dia optimistis ini diikuti peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan pada pertengahan tahun 2022 ini kendaraan listrik sudah mencapai 22.671 unit.

“Data yang kami punya pada Maret 2023, penggunaan Electric Vehicle (EV) sudah mencapai 40 ribu, atau 2 kali lipat dari sebelumnya,” ujarnya.

Sementara kata Wiluyo, infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang tersedia saat ini yakni 616 SPKLU, 1.056 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 6.705 Sistem Pengisian Listrik Umum (SPLU). Rencananya, pada tahun 2023 akan terus dilakukan penambahan infrastruktur pendukung EV menjadi 750 unit SPKLU, 3.000 unit SPBKLU dan 15.000 unit SPLU.

“Kami juga berharap, bukan hanya PLN, tapi seluruh masyarakat seluruh investor baik swasta ataupun pemerintah bisa bersama-sama mengembangkan ekosistem listrik ini,” kata Wiluyo.

 

By admin