JawaPos.com – Perjalanan dari Makassar menuju Parepare yang semula memakan waktu tiga jam kini bisa ditempuh 1,5 jam saja. Itu seiring dioperasikannya kereta trans-Sulawesi, khususnya lintas Makassar–Parepare.
Kemarin (29/3) Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian jalur kereta api Makassar–Parepare lintas Maros–Barru dan Depo Kereta Api Maros. Dengan mulai beroperasinya jalur tersebut, presiden yakin daya saing secara nasional makin meningkat. Selain itu, kereta api akan menjadi pilihan tepat bagi masyarakat dan pengusaha sebagai alat transportasi penumpang maupun barang dengan tarif yang mudah dijangkau.
”Hampir di semua pulau besar, di kota-kota utamanya terlambat membangun transportasi publik,” kata Jokowi. Hal itu membuat masyarakat bergantung pada transportasi pribadi. ”Tidak hanya di Jakarta. Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, atau Makassar sudah macet semuanya karena kita terlambat membangun transportasi publik,” imbuhnya.
Karena itu, Jokowi sangat senang dan menghargai upaya mengoperasikan kereta trans-Sulawesi. Presiden dan rombongan pun sempat menjajal kereta api lintas Makassar–Parepare dari Depo Kereta Api Maros menuju Stasiun Rammang-Rammang, Kabupaten Maros. Rencananya, kereta tersebut dioperasikan delapan perjalanan per hari.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan perkembangan proyek pembangunan KA Makassar–Parepare dengan nilai investasi Rp 9,28 triliun. Pembiayaan itu berasal dari APBN, pembiayaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan APBD.
Dari total jalur sepanjang 157,7 km, sepanjang 142 km-nya merupakan lintas utama. Sisanya merupakan siding track yang menghubungkan kereta api dengan Pelabuhan Garongkong dan Pabrik Semen Tonasa. ”Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa konektivitas antarwilayah di Sulawesi harus ditingkatkan,” ungkapnya.