JawaPos.com – Cristalino David Ozora, korban penganiayaan brutal oleh Mario Dandy Satriyo dinyatakan mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI). Hal itu disampaikan ayah David, Jonathan Latumahina.
Jonathan menjelaskan bahwa efek dari DAI ini adalah membuat pengidapnya akan mengalami penurunan kualitas hidup dan cacat permanen. DAI ini sendiri merupakan salah satu kerusakan pada saraf.
“Efek dari DAI adalah penurunan kualitas hidup dan cacat permanen,” ujarnya dalam unggahan di Twitter resminya, Kamis (30/3).
Penyebabnya, ia mengatakan bahwa otak pengidap DAI mengalami trauma berat yang membuat otak mengalami pergeseran ekstrem. Hal itu membuat serabut-serabut saraf atau akson pecah.
“David alami ini dan koma,” kata pengurus GP Anshor itu.
Ada jutaan akton dalam otak yang berbentuk seperti kabel. Tugasnya adalah untuk komunikasi antar-saraf.
Sebelumnya, Jonathan juga menerangkan bahwa dirinya telah menemani secara utuh perjalanan David sejak pertama kali dinyatakan koma dengan GCS 3 sampai akhirnya dinyatakan DAI Stage 2. “Aku adalah saksi mata yang nemenin kamu dari kejang-kejang tiga hari sampai kamu bangkit di atas dua kakimu,” pungkasnya.