JawaPos.com – Gonjang-ganjing dugaan jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bondowoso masih bergulir panas. Sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) pengirim transfer uang yang diduga untuk keperluan tersebut sedikit terkuak.
Berdasar bukti transfer dugaan jual beli jabatan yang beredar, nama pemilik rekening pengirim uang senilai Rp 14 juta itu mirip dengan nama AD, salah satu pejabat eselon III di Satpol PP Bondowoso.
Jawa Pos Radar Bondowoso beberapa kali berusaha mengonfirmasinya. Namun, hingga Rabu (29/3) belum ada tanggapan. Demikian pula halnya saat didatangi ke kantornya. Diketahui, AD akhir-akhir ini kerap pulang lebih awal.
Berdasar keterangan yang dihimpun, ASN itu tetap masuk kerja. Setiap pagi selalu mengikuti apel rutin. Namun, akhir-akhir ini dia kerap pulang duluan dengan alasan mengurusi keluarganya.
Kepala Satpol PP Slamet Yantoko juga mengaku sudah mengetahui kabar itu. ”Sudah tahu dari berita yang beredar,” ujarnya.
Setelah beredarnya kabar tersebut, Slamet mengaku sudah memberikan nasihat kepada yang bersangkutan. Namun, itu tidak berarti dirinya menuduh. ”Saya hanya menyampaikan nasihat ke beliau. Kalau itu benar nama dia, tolong bekerja lebih baik lagi,” tuturnya.
Slamet mengaku memberikan motivasi kepada AD agar terus menunjukkan prestasi. Supaya bisa pindah sesuai dengan jabatan yang diinginkan.
Seperti diberitakan kemarin, gonjang-ganjing dugaan jual beli jabatan terjadi di lingkungan Pemkab Bondowoso. Dugaan praktik disampaikan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir. Tengara tersebut berawal dari gagal dilantiknya seorang ASN dalam mutasi pejabat di Pendapa Kabupaten Bondowoso.