JawaPos.com–Ramadan 1444 H, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat untuk menggalakkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) secara produktif. Harapannya, ZIS yang telah dihimpun dapat membuat para penerimanya memperbaiki ekonomi secara terus menerus.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat menggelar Safari Ramadan sekaligus Salat Tarawih bersama warga di Masjid AL-Fath, Jalan Bratang Binangun I No 7 Baratajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.
”Bayangkan kalau kekuatan zakat, infak, dan sedekah itu dikumpulkan. Orang miskin, orang nganggur diberi modal, diberikan pekerjaan, selesai (permasalahan) di Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Menurut dia, selama ini masih ada warga miskin, gizi buruk, dan bayi stunting dalam sebuah kampung yang justru di tempat itu terdapat muzakki. Hal tersebut diyakini tidak akan terjadi ketika zakat yang dikeluarkan muzakki disampaikan kepada warga sekitar.
”Seharusnya zakat, infak, dan sedekah diberikan yang terdekat dahulu, setelah saudara, berarti ke tetangga,” tutur Eri.
Eri meyakini, dengan kekuatan ZIS, tidak akan pernah ada kemiskinan di Kota Surabaya. Karena itu, ZIS harus dikelola dengan baik, begitu pula dengan penyalurannya.
Dia mengajak masyarakat untuk menggalakkan zakat produktif. Agar para penerima dapat menghasilkan perbaikan ekonomi secara sustainable atau berkelanjutan.
”Begitu banyak umat muslim menunggu antrean zakat, dapat Rp 50 ribu – Rp 100 ribu dan beras. Namun bulan depan tetap seperti semula. Waktunya kita berubah, waktunya bergandengan tangan. Zakat, infak, dan sedekah bisa menjadi kekuatan yang luar biasa,” papar Eri.
Wali Kota Eri juga berpesan kepada para jamaah, masjid bukan hanya menjadi tempat untuk beribadah. Masjid seharusnya juga bisa menjadi tempat untuk menggerakkan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
”Karena masjid itu dimakmurkan, bukan hanya didirikan,” jelas Eri.
Dia berharap, ZIS yang dikelola Masjid Al-Fath, bisa dikuatkan dengan zakat di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya. Sedangkan mustahik atau para penerima akan diberi kode untuk memastikan bahwa ekonomi mereka berubah.
”Jangan hanya (mustahik) itu menerima, tapi tidak pernah berubah ke depannya,” ujar Eri.
Eri menambahkan, ingin membentuk Kampung Madani minimal dua RW di setiap kelurahan. Melalui Kampung Madani, ZIS diharapkan dapat dikelola secara produktif dan disampaikan kepada warga sekitar yang berhak menerima.
”Saya yakin, tidak ada yang miskin di sana, yang mustahik menjadi muzakki, yang pengangguran tidak ada, yang putus sekolah tidak ada. Saya berharap dengan kekuatan panjenengan (Anda) semua, kekuatan kita sebagai warga muslim, Kampung Madani bisa terwujud,” ujar Eri.
Dalam Safari Ramadan, Wali Kota Eri juga didampingi Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Momentum itu sekaligus dilakukan penyerahan bantuan dari Baznas Kota Surabaya.
Bantuan yang disalurkan Baznas dari zakat aparatur sipil negara (ASN) pemkot tersebut, terdiri atas 4 kursi roda, 1 rombong sekaligus modal usaha serta paket sembako kepada 12 warga penerima.