JawaPos.com – Steward telah menjatuhkan hukuman long lap kepada Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda itu dinilai melakukan tindakan tidak bertanggung jawab setelah menabrak Miguel Oliveira (CryptoData RNF).
Insiden tersebut terjadi saat lap ketiga GP Portugal Minggu (26/3). Menurut pengumuman resmi, hukuman itu berlaku saat seri kedua MotoGP di Sirkuit Autódromo Termas de Río Hondo, Argentina, akhir pekan ini.
Namun, masalah sempat muncul. Sebab, Marquez dipastikan absen di GP Argentina. Dia mengalami cedera patah tulang metatarsal tangan kanan. Lalu, bagaimana status hukuman pembalap 30 tahun tersebut?
Menghindari polemik berkepanjangan, panel steward FIM MotoGP segera mengeluarkan rilis resmi kemarin (28/3). Mereka memastikan hukuman itu baru berlaku saat Marquez pulih.
Artinya, jika absen satu seri, Marquez baru akan menjalani hukuman saat seri ketiga di GP Amerika pada 14 April.
Meski begitu, tindakan berbahaya Marquez telah menimbulkan berbagai kecaman. Jorge Martin, yang posisinya harus tercecer ke peringkat 17 karena menghindari tabrakan, menilai Marquez seharusnya mendapat hukuman lebih berat.
Sementara, Aleix Espargaro meminta Marquez dihukum minimal satu kali balapan.
Namun, pembelaan sempat muncul dari bos Honda Alberto Puig. Menurut Puig, Marquez sebenarnya tidak punya niat melakukan manuver berbahaya.
”Setelah melepaskan rem, roda depannya terkunci. Jika kondisi seperti itu, motor akan melaju seperti roket,” jelas Puig.
Penjelasan yang sama dilontarkan Marquez. Karena ban terkunci, dia tidak bisa menghindari tabrakan dengan Miguel. Meski, pada akhirnya dia tetap mengakui kesalahan.
”Saya minta maaf kepada dia dan timnya. Saya telah dihukum untuk itu dengan penalti double long lap di Argentina dan saya sepenuhnya setuju,” kata dia.
Sementara itu, Miguel Oliveira tidak hanya harus kehilangan poin. Dia juga dipastikan absen saat GP Argentina karena cedera. Saat ini pembalap asal Portugal itu masih mendapat pemeriksaan lebih lanjut di kampung halamannya, Portugal.
RNF Aprilia mengeluarkan pernyataan resmi yang mendesak stewards untuk menjatuhkan sanksi lebih berat kepada Marquez.
“Balapan MotoGP, baik itu sprint race (Sabtu) atau balapan utama (Minggu), melibatkan kecepatan dan intensitas yang tinggi. Setiap pembalap ingin menang dengan segala cara,” ujar Bos RNF Razlan Razali.
“Namun, perilaku agresif seperti itu (Marquez) sering memunculkan konsekuensi yang mengerikan. Tidak hanya bagi pembalap itu sendiri tetapi juga bagi sesama pembalap yang berkompetisi.”
“Insiden yang terjadi pada balapan baru-baru ini antara Marc Marquez dan Miguel Olivera seharusnya menjadi peringatan bagi para pembalap di MotoGP, Moto2, dan Moto3.”
“Kami mendesak stewards untuk mengambil tindakan cepat dan tegas terhadap pengendara yang sembrono seperti itu. Agar nantinya memberikan contoh bagi para pembalap yang lebih muda di Moto3 dan Moto2,” tandasnya.