JawaPos.com – Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) mendapat laporan tertunggaknya gaji pemain Louvre Surabaya yang bermain di ASEAN Basketball League (ABL) 2023.
Itulah yang disampaikan Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi.
”Ada tiga atau empat pemain yang melapor. Kami langsung bersurat ke Louvre mengenai itu. Tapi, belum ada tanggapan,” ujarnya saat dihubungi kemarin (28/3).
Ketika dimintai konfirmasi, pemilik Louvre Erick Herlangga mengakui bahwa ada tunggakan gaji pemain sekitar Rp 60 juta.
”Sebetulnya sudah beres. Kecuali, pemain lokal sekitar Rp 5 juta–Rp 6 juta. Jadi, yang belum bayar gaji itu buat Februari,” jelas Erick.
”Tetapi, aku usaha meminjamkan uang sesuai dengan gaji. Berusaha menekan Perbasi untuk mengembalikan uang gue. Perbasi gak berhak pakai duit saya,” lanjutnya.
Perihal hal tersebut, Nirmala menjelaskan bahwa uang yang dimaksud Erick adalah uang deposit yang dikirimkannya ke Perbasi sebelum mengikuti turnamen ABL.
”Jaminan itu dibayarkan ketika yang bersangkutan mengikuti beberapa kompetisi. Jadi, ketika nanti ada apa-apa, dia punya jaminan. Sekarang ada persoalan. Dia selesaikan dulu permasalahannya,” tutur Nirmala.
Menurut dia, membandingkan uang jaminan dengan kasus tunggakan gaji yang ada tidak apple-to-apple. ”Karena kasusnya dia jauh lebih besar angkanya. Jangan jadikan jaminan sebagai alasan,” tegasnya.
Nirmala menambahkan, bukan hanya Louvre yang menyetorkan uang jaminan. Seluruh tim yang bermain di Indonesian Basketball League (IBL) juga menyetorkan uang jaminan.
”Gak cukup juga uang jaminan untuk persoalan dia. Masih jauh. Jadi, saya pikir sih ini cuma mengada-ada dan cari alasan lah,” tandasnya.