JawaPos.com–Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce menyatakan, Tret Tet Tet adalah tradisi positif yang harus terus dijaga. Melalui tradisi tersebut Bonek dan Bonita bisa menjadi percontohan bagi para suporter yang lain.
”Kami dari Polrestabes Surabaya dan Tanjung Perak sudah melakukan meeting awal terkait dengan keamanan pengawalan dan pelayanan kepada teman-teman Bonek dan Bonita yang berangkat ke Semarang. Sampai nanti pulang, harus dalam kondisi aman lengkap dan sehat semuanya,” kata Kombespol Pasma.
Selain itu, dia juga memastikan, terus mengawal dan mendampingi Bonek hingga kembali ke Kota Surabaya dengan tertib, aman, dan selamat. Untuk mendukung hal itu, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan jajaran Polrestabes Semarang.
”Saya yakin teman-teman (Bonek dan Bonita) bisa menjaga yang disampaikan Pak Wali Kota, bisa menjaga nama Bonek, Persebaya, dan Kota Surabaya,” ucap Pasma.
Sementara itu, koordinator suporter Tribun Utara Husin Ghozali berharap, tradisi Tret Tet Tet yang telah lama vakum dapat terus dilakukan. Karena itu, Cak Cong, biasa dia dipanggil, mengimbau kepada para Bonek untuk dapat menyosialisasikan tradisi Tret Tet Tet kepada rekan-rekan yang lain.
”Hampir 30 tahun yang lalu kita kembali mengulangi sejarah itu dan kembali ke Tret Tet Tet. Semoga Tret Tet Tet ini bisa berlanjut, bukan hanya sekarang saja. Kalau Bonek away (mendukung Persebaya laga tandang) pasti Tret Tet Tet, bukan lainnya,” kata Husin Ghozali.
Tret Tet Tet merupakan tradisi Bonek sejak 1987/1988 dalam mendukung Persebaya Surabaya berlaga tandang. Tradisi itu dilakukan secara terkoordinir menggunakan moda transportasi secara bersama-sama, tertib, dan menaati aturan yang berlaku.