JawaPos.com – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggenjot pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau operasi kebutuhan pokok melalui Dinas Urusan Pangan di sejumlah daerah. Ini dilakukan guna memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga pangan strategis terus ditingkatkan seiring memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, sampai dengan awal Ramadan sudah ada 15 Provinsi yang mengajukan permohonan GPM ke NFA. Antara lain NTB, Jawa Barat, Aceh, Gorontalo, Papua, Sulawesi Tenggara, Jambi, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Papua Selatan, dan Bengkulu. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten/Kota ada sekitar 75 Kabupaten/Kota yang mengajukan permohonan.
“Jumlah ini masih akan bertambah mengingat setiap hari Kedeputian I NFA yang membidangi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan terus intensif berkoordinasi dengan Dinas Urusan Pangan baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (29/3).
Lebih lengkap berikut ini jadwal dan daftar wilayah pelaksana Gerakan Pangan Murah selama momen Ramadan dan IdulFitri 2023:
Pada 26-31 Maret 2023 ini rencananya akan digelar GPM di Prov. NTB, Kab. Rejang Lebong, Kab. Jepara, Kab. Purworejo, Kab. Lampung Tengah, Kab. Magelang dan Kab. Kudus.
Kemudian, bulan April 2023, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang sudah mengajukan jadwal pelaksanaan GPM kepada NFA di antaranya, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bengkulu, Papua Selatan, Kab. Bulungan, Kab. Jepara, Kab. Kepulauan Sangihe, Kab. Temanggung, Kab. Aceh Tamiang, Kab. Blora Kab. Merauke, dan Kab. Boven Digoel.
Arief mengatakan, sebagai salah satu program yang dijalankan untuk menjaga stabilitas harga, pelaksanan GPM juga sudah digelar massif sejak menjelang Ramadan. Tercatat pada 1-17 Maret ini GPM telah dilaksanakan di 18 Provinsi dan 57 Kabupaten/Kota.
“Prinsipnya, program GPM ini kita fasilitasi dan siapkan untuk bisa terlaksana sepanjang tahun, mengingat perannya sebagai instrumen pengendali harga dan inflasi pangan. Khusus setiap menjelang HBKN kita akan tambah intensitas pelaksanaannya seperti jelang dan saat Ramadan tahun ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, GPM merupakan operasi pasar murah yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok dengan harga terjangkau. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga pangan, meningkatkan daya beli masyarakat, serta mengendalikan inflasi daerah.
Berbagai kebutuhan pokok yang biasanya tersedia dan dijual dalam kegiatan tersebut, seperti beras, minyak goreng, cabai, daging ayam, telur, bawang merah dan putih, daging ruminansia, dan terigu.
“Masyarakat bisa mendapatkan produk pangan pokok dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar, yang pasti kita jamin kualitas produk yang dijual di sana. Untuk harga, pasti di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) atau HAP (Harga Acuan Pembelian/Penjualan),” tandasnya.