JawaPos.com–Pemprov Jabar siapkan anggaran Rp 10 miliar untuk pelaksanaan operasi pasar murah Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah.
”Operasi pasar murah itu ada sekitar Rp 10 miliar, kami datangi di titik-titik yang ada kenaikan signifikan,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara seusai melakukan sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (28/3).
Gubernur berdialog dengan pembeli dan sejumlah pedagang pasar dan mendatangi sejumlah kios daging sapi, sembako, sayur mayur, hingga beras. Gubernur juga menanyakan harga-harga yang naik mau pun turun serta kondisi pasokan pada para pedagang.
Ridwan Kamil mengatakan, berdasar hasil sidak di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, sayuran, mengalami kenaikan.
”Menindaklanjuti arahan Pak Mendagri kami turun ke lapangan, kami monitor dan tadi kesimpulannya 70 persen naik, beras naik, cabai naik, sayuran naik,” ujar Ridwan Kamil.
Namun, lanjut Ridwan Kamil, ada juga harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Kiaracondong, Kota Bandung, yang mengalami penurunan. Seperti daging ayam.
”Tapi ada juga yang turun seperti daging ayam, kami akan monitor. Per hari ini (28/3), yang naik relatif wajar,” tutur Ridwan Kamil.
Dia mengatakan Pemprov Jawa Barat telah menyiapkan tiga langkah atau strategi terukur untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok selama Bulan Suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini.
”Harga relatif aman, kalau sudah lampu kuning, tindakan kami terukur. Kalau di pasar kami nanti operasi pasar, biasanya dulu kami lakukan ke bawang, ini bawang juga naik,” terang Ridwan Kamil.
Strategi terukur yang kedua, lanjut dia, dengan program pangan murah, yang dilaksanakan bukan di pasar namun di alun-alun atau perkantoran.
”Jadi langsung dari petani bukan tengkulak sehingga harga terjangkau. Ketiga diduga komoditas naik karena transportasi, di anggaran pemprov sudah disiapkan untuk subsidi transportasi,” papar Ridwan Kamil.
Oleh karena itu, pihaknya berharap sampai Lebaran, warga tidak khawatir. Sebab, kenaikan harga terjadi sebuah hukum pasar di dalam suasana Bulan Suci Ramadan.
”Tapi kami memastikan suplai aman dulu, kalau pun naik masih wajar jadi tidak usah khawatir,” ucap Ridwan Kamil.