JawaPos.com – Siang itu petugas Damkar Rayon 4 Wiyung dihebohkan kedatangan rombongan keluarga yang menumpang satu mobil. Terlihat seorang kakek menggendong gadis kecil berusia 3 tahun. Dengan gupuh kakek itu mendatangi petugas yang sedang berjaga.
’’Ada apa, Pak?’’ tanya pasukan juru padam anggota Damkar Rayon 4 Taqiyudin Akhmad Al Ubaid. Belum sempat dijawab, mata petugas langsung tertuju pada jari telunjuk tangan kanan si anak kecil. Sambil menangis, anak tersebut menahan rasa sakit karena terjepit tutup botol parfum. ’’Sampai tidak bisa keluar jarinya,’’ terang Ubaid.
Jerit tangis anak kecil itu membuat petugas memutar otak. Akhirnya, si anak dipakaikan baju damkar kecil dan diajak berfoto lebih dulu.
Sambil digendong sang kakek, suara tangisnya mulai mereda. ’’Tak berlangsung lama, anak itu kembali nangis lagi,’’ jelasnya.
Tak mempan dengan diajak berfoto, sang anak diajak naik ke kabin Bronto Skylift. Dari situ tangisnya berubah menjadi keceriaan. Pelan tapi pasti, petugas mulai beraksi dengan berbagi peran.
Ada dua petugas yang memegang tangan si anak dan satu petugas mulai memotong tutup botol parfum itu. Hasilnya, setelah 15 menit, tutup botol itu berhasil keluar dari jari telunjuk.
Betapa senang hati sang kakek melihat petugas berhasil mengeluarkan tutup botol parfum itu dari jari sang cucu. Sebab sebelumnya, dia telah berusaha mengeluarkan tutup botol parfum tersebut dari telunjuk sang cucu dengan minyak. Namun, usahanya gagal.