JawaPos.com – Proses evakuasi dua aparat yang menjadi korban penembakan kelompok separatis teroris (KST) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, kemarin (26/3) berlangsung tak mudah. KST kembali menembaki rombongan petugas, meski tak sampai menimbulkan korban.
Jenazah Serda Risawar, anggota Koramil 1714-02/Ilu, dan Bripda Mesak Indey, anggota Polsek Ilu, Puncak Jaya, akhirnya berhasil dievakuasi dari Distrik Ilu ke Distrik Mulia. Sebelum kemudian kedua jenazah diterbangkan ke Jayapura.
Total ada tiga aparat yang menjadi korban penyerangan KST saat bertugas mengamankan salat Tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu, Puncak Jaya, Sabtu (25/3) malam. Seorang lainnya, Brigpol M. Arif Hidayat, juga anggota Polsek Ilu, terkena luka tembak di bagian paha dan sampai kemarin dalam keadaan sadar.
Cenderawasih Pos melaporkan, aksi penembakan itu terjadi sekira pukul 20.00 WIT ketika warga dan sebagian petugas sedang menunaikan salat Tarawih dan sebagian lainnya bertugas. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menyatakan, penembakan diduga dilakukan anggota KST yang berjumlah dua orang. ’’Saat ini pihak Koramil dan Polsek Ilu sedang siaga mengantisipasi serangan susulan dari KST,’’ ungkap Herman.
Ini dibenarkan Kabidhumas Polda Papua Kombespol Ignatius Benny Adi Prabowo. Hanya, Benny menggunakan istilah OTK (orang tak dikenal). ’’Aparat gabungan TNI-Polri yang melaksanakan pengamanan tiba-tiba mendapatkan tembakan dari arah depan salah satu kios di lokasi tersebut. Penembakan tersebut dilakukan dua OTK dengan menggunakan satu pucuk senjata laras pendek dan satu senjata laras panjang,” ungkapnya di Jayapura kemarin.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sembom menyampaikan bahwa kelompok yang dipimpin Kalenak Murib yang melakukan penyerangan di Distrik Ilu.