JawaPos.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta petugas bea cukai tidak asal mengacak-acak koper penumpang di bandara. Terlebih, hal tersebut dapat memicu kemarahan penumpang.

Ia berharap, petugas bea cukai dapat memperbaiki pelayanan berdasarkan risk management. Salah satunya dengan mengoptimalkan sisi profiling.

“Teman-teman bea cukai harus terus memperbaiki pelayanan berdasarkan risk management. Jangan sampai semua orang kemudian diadul-adul (diacak-acak) barangnya yang membuat marah. Jadi harus ada risk management, dioptimalkan dari sisi profilingnya, dan juga akan terus dilakukan monitoring untuk pelayanannya menjadi bagus,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).

Ia menyebut, kualitas pelayanan publik yang sering dinilai tidak menyenangkan selalu berhubungan dengan pajak dan bea cukai. Oleh sebab itu, penting bagi dua instansi tersebut untuk memperbaiki kualitas pelayanan.

“Karena ini menyangkut berbagai hal yang sering tidak menyenangkan berhubungan dengan pajak, bea cukai. Melihat mereka saja banyak yang khawatir, takut, ngeri. Jadi kami juga perlu untuk memperbaiki,” ujarnya.

Meski begitu, Sri Mulyani mengapresiasi kinerja petugas bea cukai yang sudah menjalankan tugas dengan baik.

“Kami juga tahu jajaran kami bekerja luar biasa, kadang-kadang tengah malam. Memang tugas tidak ringan, tapi kita tahu harus tetap melayani,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Alissa Wahid menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia mengatakan bahwa kopernya sempat diacak-acak oleh petugas. Tak hanya sampai di situ, dirinya pun disangka sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Curhatan ini Alissa sampaikan, setelah akun Twitter bernama @kurawa mengunggah cuitan dengan tanggapan layar seorang wanita yang membawa piala lomba nyanyi di Jepang ditagih Rp 4 juta.

Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu,” cuit Alissa.

Kemudian terjadilah komunikasi antara Alissa dan petugas yang mempertanyakan: “Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya,” tulis Alissa.

Lebih lanjut, petugas itu juga mempertanyakan apakah Alissa sering bepergian ke luar negeri sambil membuka isi paspornya. “Ya. Bisa lihat di paspor, mbak,” ucap Alissa. Kemudian petugas itu bertanya lagi, “Kok sering ke luar. Kerja apa?” Alissa menjawab LSM (lembaga swadaya masyarakat).

Kemudian, petugas menengok dirinya dengan tampang agak kecut, lalu mengembalikan paspor. “Silakan,” kata Alissa meniru petugas. Lalu, Alissa langsung membereskan koper yang sudah diacak-acak oleh petugas tersebut.

By admin