JawaPos.com – Emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba bersih Rp 20,75 triliun sepanjang 2022, turun 16,19 persen dibanding tahun lalu yang tercatat Rp 24,76 triliun. Pendapatan konsolidasi PT Telkom sepanjang 2022 tercatat sebesar Rp 147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,86 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 143,21 triliun.
“Ke depannya, TelkomGroup masih akan terus melanjutkan implementasi inisiatif strategis Five Bold Moves. Melalui strategi ini, TelkomGroup dapat melakukan diversifikasi dan memperluas pangsa pasar untuk memaksimalkan peluang dan penciptaan nilai bagi perusahaan,” ujar Dirut Ririek Adriansyah.
Pada segmen Mobile, Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan Rp 89,04 triliun atau tumbuh 1,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Digital Business menjadi kontributor pertumbuhan kinerja dengan kontribusi sebesar 81,9 persen dari total pendapatan.
Segmen ini tumbuh positif 6,9 persen YoY mencapai Rp 72,93 triliun dibanding periode yang sama di tahun 2021. Telkomsel melayani 156,8 juta pelanggan dengan data payload yang tumbuh positif hingga 18,7 persen YoY menjadi 16.426.853 TB dan konsumsi payload menyentuh 11.962 MB per pengguna layanan data atau tumbuh 16,1 persen YoY.
Pada segmen Consumer, pendapatan IndiHome tercatat sebesar Rp 28,0 triliun atau tumbuh positif 6,4 persen dari periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi 19,0 persen dari total pendapatan Perseroan dan EBITDA yang stabil pada kisaran 50 persen.
Adapun 90 persen pendapatan IndiHome ini dikontribusi pelanggan segmen Consumer dan selebihnya dari segmen Enterprise. IndiHome menutup 2022 dengan pertumbuhan pelanggan sebesar 7,1 persen dari akhir tahun lalu menjadi 9,2 juta pelanggan, 63 persen di antaranya merupakan pelanggan Dual Play dan 37 persen pelanggan Triple Play. ARPU IndiHome cukup stabil pada kisaran harga Rp 268 ribu, didukung oleh pendapatan dari add- ons yang tumbuh 10,4 persen YoY.
Pada segmen Enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp19,2 triliun dengan layanan B2B Digital IT Services dan Enterprise Connectivity sebagai kontributor utama pendapatan. Segmen ini mencatat pertumbuhan kinerja kuartalan yang cukup signifikan pada triwulan keempat 2022 sebesar 9,3 persen YoY.
Pada bisnis tower, Mitratel selaku anak usaha Telkom mengukuhkan posisi sebagai perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara berdasarkan kepemilikan menara telekomunikasi, melalui kepemilikan sebanyak 35.418 unit tower dengan tenancy ratio diklaim mencapai 1,47x.
Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 7,7 triliun atau tumbuh 12,5 persen YoY, yang utamanya didorong oleh perolehan dari sewa menara. EBITDA dan laba bersih perusahaan sepanjang 2022 tumbuh positif 18,5 persen dan 29,3 persen.
Sepanjang 2022, total belanja anggaran perseroan mencapai Rp 34,2 triliun atau 23,2 persen dari total pendapatan. Anggaran belanja ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik.