JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda minta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan mengatakan, berdasar analisis kondisi iklim, saat ini wilayah Jawa Timur berada pada masa peralihan atau pancaroba. Masih ada potensi terjadi hujan di sebagian wilayah Jawa Timur.
”Adanya pengaruh tarikan masa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah selatan Jawa Timur yang mengakibatkan terbentuknya konvergensi atau pertemuan masa udara di wilayah Jawa Timur yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif,” tutur Taufiq Hermawan seperti dilansir dari Antara.
Dia mengatakan, aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin di wilayah Jawa Timur dalam sepekan ke depan, berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Didukung hangatnya kondisi perairan Jawa Timur yang menambah suplai uap air semakin banyak ke atmosfer.
”Kondisi tersebut sangat berpengaruh dalam pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang akan semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat,” ucap Taufiq Hermawan.
Dia mengatakan, beberapa wilayah di Jawa Timur perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Yakni seperti genangan air, puting beliung, maupun hujan es, pada periode 25 Maret-1 April.
”Wilayah tersebut adalah Kota Batu, Jember, Jombang, Kota Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo, Sampang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Kota Blitar, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Sidoarjo, Sumenep, Bangkalan, Kabupaten Blitar, Gresik, Kota Surabaya, Pamekasan, dan Lamongan,” ujar Taufiq Hermawan.
Dia menambahkan, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi pada masa peralihan atau pancaroba. Masyarakat diharapkan selalu memantau informasi terkini berdasar citra radar BMKG.
”Informasi peringatan dini tiga harian dan peringatan dini 2-3 jam ke depan selalu kami bagikan melalui laman www.juanda.jatim.bmkg.go.id,” terang Taufiq Hermawan.