JawaPos.com – Saat melaksanakan ibadah puasa, kita sebaiknya benar-benar waspada dalam menjaga diri. Karena meskipun ibadah puasa yang kita lakukan sah atau tidak batal menurut pendekatan ilmu fiqih (yang ruang lingkupnya memberikan penilaian pada sesuatu yang sifatnya lahiriyah saja), tidak lantas menjadi acuan puasa yang kita kerjakan bernilai positif bagi Tuhan.
Karena berdasarkan sebuah hadist, dinyatakan ada banyak orang melaksanakan ibadah puasa namun tidak mendapatkan apa pun dari puasa yang dikerjakan selain merasakan lapar dan dahaga.
Salah satu yang dapat membakar pahala puasa adalah bicara dusta, kotor, menggunjing orang lain, melakukan caci maki, hingga membicarakan sesuatu yang sia-sia atau tidak bermanfaat.
Dilansir dari NU Online, Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma’had Aly Al-Iman Bulus sekaligus Pengurus LBM NU Purworejo memperlihatkan sejumlah hadist shahih (hadist yang terverifikasi kebenarannya) tentang bahaya bicara dusta atau bicara tidak baik saat melaksanakan ibadah puasa.
Mengutip dari Al-Imam Nawawi mengatakan dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab, dia mengatakan bahwa kesempurnaan dan keutamaan puasa hanya akan didapatkan seseorang dengan menjaga diri dari perkataan yang tidak berfaidah dan perkataan yang buruk. Bicara yang baik-baik saja atau lebih baik diam, cocok diterapkan pada bulan puasa.
“Orang berpuasa perlu ditekankan untuk menjaga lisannya dari segala yang haram semisal berbohong, mengunjing, dan mencaci maki. Karena hal tersebut dapat menghilangkan pahala puasa,” katanya.
Salah satu hadits yang menyinggung soal bahaya perkataan tidak baik seperti diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw bersabda:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ الصِّيَامُ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Artinya, “Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji.”
Selain itu, terdapat hadist lain yang juga menjelaskan hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa.
خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ الْغِيبَةُ وَالنَّمِيمَةُ وَالْكَذِبُ وَالْقُبْلَةُ وَالْيَمِينُ الْفَاجِرَةُ
Artinya, “Lima hal yang menyebabkan batalnya puasa, yaitu: ghibah, mengadu domba, berdusta, ciuman, dan sumpah palsu.”